Olimpiade
Bos renang Australia masalahkan Sun Yang jika ikut Olimpiade
9 Juni 2021 17:18 WIB
Perenang terkenal China Sun Yang yang dituduh menghancurkan vial sampel darah dengan palu, mendengarkan sidang Pengadilan Arbitrase Olah Raga (CAS) di Montreux pada 15 November 2019. Juara Olimpiade tiga kali dan peraih 11 gelar juara dunia itu terancam dilarang delapan tahun jika CAS menguatkan banding terhadap Sun Yang. ANTARA/AFP/JEAN-GUY PYTHON.
Jakarta (ANTARA) - Pertanyaan akan diajukan seandainya Sun Yang dinyatakan boleh berlomba dalam Olimpiade Tokyo dan tampil baik di kolam renang Olimpiade mengingat dia sudah dilarang berlatih di seluruh saluran resmi di China, kata bos organisasi renang Australia, Kieren Perkins, seperti dikutip Reuters, Rabu.
Sun yang merupakan peraih tiga medali emas Olimpiade berusaha membatalkan larangan tampil delapan tahun karena doping di Pengadilan Arbitrase Olah Raga (CAS) yang akan membuat dia bisa tampil di Tokyo.
Baca juga: Sun Yang, perenang top China dilarang tampil 8 tahun gara-gara doping
Baca juga: Sanksi larangan delapan tahun Sun Yang dicabut sementara
"Sungguh akan sangat menakjubkan untuk disaksikan seandainya dia ada di sana dan bebas berlomba, itu akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar kepada China dan cara mereka menangani atlet-atlet yang sudah didiskualifikasi," kata Presiden Swimming Australia Kieren Perkins kepada jaringan Nine Network.
"Kenyataannya adalah aturannya sudah sangat jelas bahwa jika Anda diskorsing atau didiskualifikasi karena kasus seperti ini, Anda tak boleh berlatih dengan skuad Anda atau berinteraksi dengan olahraga Anda lewat saluran resmi apa pun."
"Jika jika dia bebas berlomba, maka Anda harus bertanya di mana dia berlatih, dan bersama siapa dia berlatih, karena dia tak boleh melakukannya."
Baca juga: Enam kasus kontroversial Sun Yang
Perkins yang berturut-turut menyabet medali emas 1.500m gaya bebas putra dalam Olimpiade 1992 dan 1996 bertanya apakah China memang ingin memasukkan Sun padahal perenang berusia 29 tahun itu sudah 11 kali merebut gelar juara dunia dan enam medali Olimpiade.
"Salah satu hal yang mengherankan dari China sebagai negara adalah mereka tidaklah kekurangan bakat," kata Perkins lagi.
Pesaing berat Sun dari Australian, Mack Horton, sangat kritis terhadap catatan kasus doping perenang China sampai-sampai menolak naik podium bersama Sun dalam kejuaraan dunia 2019.
Perkins menyebut kehadiran Sun di Tokyo bisa mengganggu tetapi Horton yang juara Olimpiade nomor gaya bebas 400m putra tak akan terganggu.
"Dia pastinya tahu bagaimana mengelola dirinya sendiri dan lingkungannya. Jadi saya tak mengkhawatirkan Mack," kata Perkins.
Baca juga: 50 persen warga Jepang memprediksi Olimpiade tetap digelar
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo alami kebocoran data
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang kecam penyelenggara Olimpiade Tokyo
Sun yang merupakan peraih tiga medali emas Olimpiade berusaha membatalkan larangan tampil delapan tahun karena doping di Pengadilan Arbitrase Olah Raga (CAS) yang akan membuat dia bisa tampil di Tokyo.
Baca juga: Sun Yang, perenang top China dilarang tampil 8 tahun gara-gara doping
Baca juga: Sanksi larangan delapan tahun Sun Yang dicabut sementara
"Sungguh akan sangat menakjubkan untuk disaksikan seandainya dia ada di sana dan bebas berlomba, itu akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar kepada China dan cara mereka menangani atlet-atlet yang sudah didiskualifikasi," kata Presiden Swimming Australia Kieren Perkins kepada jaringan Nine Network.
"Kenyataannya adalah aturannya sudah sangat jelas bahwa jika Anda diskorsing atau didiskualifikasi karena kasus seperti ini, Anda tak boleh berlatih dengan skuad Anda atau berinteraksi dengan olahraga Anda lewat saluran resmi apa pun."
"Jika jika dia bebas berlomba, maka Anda harus bertanya di mana dia berlatih, dan bersama siapa dia berlatih, karena dia tak boleh melakukannya."
Baca juga: Enam kasus kontroversial Sun Yang
Perkins yang berturut-turut menyabet medali emas 1.500m gaya bebas putra dalam Olimpiade 1992 dan 1996 bertanya apakah China memang ingin memasukkan Sun padahal perenang berusia 29 tahun itu sudah 11 kali merebut gelar juara dunia dan enam medali Olimpiade.
"Salah satu hal yang mengherankan dari China sebagai negara adalah mereka tidaklah kekurangan bakat," kata Perkins lagi.
Pesaing berat Sun dari Australian, Mack Horton, sangat kritis terhadap catatan kasus doping perenang China sampai-sampai menolak naik podium bersama Sun dalam kejuaraan dunia 2019.
Perkins menyebut kehadiran Sun di Tokyo bisa mengganggu tetapi Horton yang juara Olimpiade nomor gaya bebas 400m putra tak akan terganggu.
"Dia pastinya tahu bagaimana mengelola dirinya sendiri dan lingkungannya. Jadi saya tak mengkhawatirkan Mack," kata Perkins.
Baca juga: 50 persen warga Jepang memprediksi Olimpiade tetap digelar
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo alami kebocoran data
Baca juga: Anggota Komite Olimpiade Jepang kecam penyelenggara Olimpiade Tokyo
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: