Puskesmas Playen Gunung Kidul telusuri kontak erat klaster pabrik tas
9 Juni 2021 15:40 WIB
Petugas melakukan steliriasi Pabrik Tas Nogosari setelah 26 buruh terpapar COVID-19 di Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/HO-Dinkes Gunung Kidul/aa.
Gunung Kidul (ANTARA) - Puskesmas Playen I Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan penelusuran terhadap warga kontak erat dengan Klaster Pabrik Tas Nogosari, Desa Bandung, Kecamatan Playen, untuk mencegah penyebaran COVID-19 karena sudah 26 buruh yang terpapar COVID-19.
"Hari ini melakukan swab PCR terhadap warga yang memiliki kontak erat dari Klaster Pabrik Tas Nogosari sebanyak 86 orang," kata Surveilans Puksesmas Playen I Intan Triasmara di Gunung Kidul, Rabu.
Ia mengatakan pada Jumat (4/6), petugas puskesmas telah melakukan penelusuran tahap pertama terhadap 86 orang ini dengan rapid antigen. Untuk memastikan mereka tidak terpapar COVID-19, pihaknya kembali melakukan swab PCR terhadap mereka.
"Hasil PCR ini akan disampaikan sekitar empat sampai lima hari kemudian. Selama menunggu, semua yang menjalani pengambilan swab hari ini diwajibkan isolasi mandiri," katanya.
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul melakukan screening COVID-19 pada pelaku wisata
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul gunakan Astrazeneca untuk vaksinasi
Selain melakukan swab, lanjut Intan, pihaknya sudah mendistribusikan obat hingga vitamin bagi warga terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, petugas juga telah melakukan sterilisasi di pabrik tas.
Berdasarkan data Puskesmas Playen I, saat ini Nogosari I berstatus zona oranye. Begitu juga dengan Dusun Glidak di Desa Logandeng. Sisanya masuk dalam zona kuning.
"Kalau masih ada ditemukan pasien terpapar COVID-19 dari klaster ini, kami akan penelusuran akan kembali dilakukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan sampai hari ini, Klaster Pabrik Tas di Playen kasusnya hanya 26 orang dan belum ada penambahan.
"Sampai saat ini, petugas masih melakukan penelusuran terhadap kontak erat," katanya.
Baca juga: Pemudik telanjur tiba, Gunung Kidul-DIY berlakukan isolasi mandiri
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul terima 7.115 dosis vaksin COVID-19 gelombang kedua
"Hari ini melakukan swab PCR terhadap warga yang memiliki kontak erat dari Klaster Pabrik Tas Nogosari sebanyak 86 orang," kata Surveilans Puksesmas Playen I Intan Triasmara di Gunung Kidul, Rabu.
Ia mengatakan pada Jumat (4/6), petugas puskesmas telah melakukan penelusuran tahap pertama terhadap 86 orang ini dengan rapid antigen. Untuk memastikan mereka tidak terpapar COVID-19, pihaknya kembali melakukan swab PCR terhadap mereka.
"Hasil PCR ini akan disampaikan sekitar empat sampai lima hari kemudian. Selama menunggu, semua yang menjalani pengambilan swab hari ini diwajibkan isolasi mandiri," katanya.
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul melakukan screening COVID-19 pada pelaku wisata
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul gunakan Astrazeneca untuk vaksinasi
Selain melakukan swab, lanjut Intan, pihaknya sudah mendistribusikan obat hingga vitamin bagi warga terpapar COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, petugas juga telah melakukan sterilisasi di pabrik tas.
Berdasarkan data Puskesmas Playen I, saat ini Nogosari I berstatus zona oranye. Begitu juga dengan Dusun Glidak di Desa Logandeng. Sisanya masuk dalam zona kuning.
"Kalau masih ada ditemukan pasien terpapar COVID-19 dari klaster ini, kami akan penelusuran akan kembali dilakukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan sampai hari ini, Klaster Pabrik Tas di Playen kasusnya hanya 26 orang dan belum ada penambahan.
"Sampai saat ini, petugas masih melakukan penelusuran terhadap kontak erat," katanya.
Baca juga: Pemudik telanjur tiba, Gunung Kidul-DIY berlakukan isolasi mandiri
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul terima 7.115 dosis vaksin COVID-19 gelombang kedua
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: