Seorang dari 6 mahasiswa UHO meninggal di Bombana asal Maluku Utara
9 Juni 2021 14:16 WIB
Potongan gambar video amatir saat warga mengevakuasi sembilan mahasiswa UHO Kendari yang mengalami Kecelakaan tunggal di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Senin (7/6/2021). (FOTO ANTARA/HO-video warga)
Kendari (ANTARA) - Satu dari enam mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang meninggal dunia setelah mobil minibus yang ditumpangi rombongan tersebut mengalami kecelakaan tunggal di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, pada Senin (7/6), berasal dari Provinsi Maluku Utara.
Sub Koordinator Hubungan Masyarakat (Humas) UHO Kendari La Ode Hamdan Hakim di Kendari, Rabu menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut bernama Arsyad Arifudin, warga Desa Lede, Kabupaten Taliabo, Maluku Utara.
"Satu mahasiswa korban kecelakaan di Bombana itu berasal dari Provinsi Maluku Utara. Kita akan memfasilitasi kepulangan jenazah menggunakan pesawat," kata Hamdan.
Ia menjelaskan almarhum Arsyad Arifudin merupakan satu dari sembilan mahasiswa D3 Teknik Mesin UHO Kendari angkatan 2018 yang mengalami kecelakaan tunggal usai melakukan kunjungan lapangan di perusahaan gula di daerah Bombana pada Senin (7/6) lalu.
Mobil yang ditumpangi ke sembilan mahasiswa tersebut mengalami pecah ban di Jalan Poros, Kelurahan Lemeroro, Kecamatan Rumbia, Bombana akibatnya mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah pohon.
Dari sembilan orang yang menumpangi mobil minibus tersebut, lima orang lainnya meninggal di tempat, sementara empat orang lainnya kritis.
Lalu, pada Selasa (8/6) satu mahasiswa bernama Dede Marwan asal Kabupaten Konawe Kepulauan yang sebelumnya kritis meninggal di perjalanan saat dirujuk dari Rumah Sakti Bombana ke Rumah Sakit Bahtermas Kendari.
Enam mahasiswa D3 Teknik Mesin, UHO yang meninggal tersebut, yakni Olaf Cahyadi (19) asal Desa Saralae, Kecamatan Kulisusu, Buton Utara; Syawaludin (19) asal Desa Kafofo, Kecamatan Kuntukowuna, Kabupaten Muna.
Berikutnya, Risky Adrianus (20) asal Desa Wentulasi Kecamatan Wakorumba, Buton Utara; Indra Taufik (20) asal Desa Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna; Arsyad Arifudin (23) asal Desa Lede, Kabupaten Taliabo, Maluku Utara; serta Dede Marwan (20) asal Wawoni, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Sementara tiga korban lainnya masih menjalani perawatan di RS Bahtermas Kendari yakni Zakaria Ramadhan (20) asal Desa Lindo, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat; Rifal Khafi Gama (21) asal Desa Lampeapi Baru, Kecamatan Wawonii Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan; dan Nirwan Paliki (21) asal Keluarahan Wua-wua, Kota Kendari.
Hamdan menegaskan pihak universitas sepenuhnya akan memberikan perhatian kepada para mahasiswa D3 Teknik Mesin angkatan 2018 yang mengalami insiden kecelaan di Bombana usai melakukan kunjungan lapangan di pabrik gula daerah itu.
Bahkan selain membiayai pemulangan keenam jenazah, kata dia, pihak kampus juga akan membiayai tiga orang lainnya yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di RS Bahteramas Kendari.
"Civitas akademika itu sangat terpukul dengan kejadian ini. Pokoknya, Rektor UHO bertanggung jawab," demikian La Ode Hamdan Hakim.
Baca juga: Mahasiswa UHO meninggal akibat kecelakaan di Bombana jadi 6 orang
Baca juga: Lima mahasiswa UHO meninggal akibat kecelakaan di Bombana
Baca juga: Mahasiswa UHO wakili Sultra di pemilihan duta bahasa tingkat nasional
Sub Koordinator Hubungan Masyarakat (Humas) UHO Kendari La Ode Hamdan Hakim di Kendari, Rabu menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut bernama Arsyad Arifudin, warga Desa Lede, Kabupaten Taliabo, Maluku Utara.
"Satu mahasiswa korban kecelakaan di Bombana itu berasal dari Provinsi Maluku Utara. Kita akan memfasilitasi kepulangan jenazah menggunakan pesawat," kata Hamdan.
Ia menjelaskan almarhum Arsyad Arifudin merupakan satu dari sembilan mahasiswa D3 Teknik Mesin UHO Kendari angkatan 2018 yang mengalami kecelakaan tunggal usai melakukan kunjungan lapangan di perusahaan gula di daerah Bombana pada Senin (7/6) lalu.
Mobil yang ditumpangi ke sembilan mahasiswa tersebut mengalami pecah ban di Jalan Poros, Kelurahan Lemeroro, Kecamatan Rumbia, Bombana akibatnya mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah pohon.
Dari sembilan orang yang menumpangi mobil minibus tersebut, lima orang lainnya meninggal di tempat, sementara empat orang lainnya kritis.
Lalu, pada Selasa (8/6) satu mahasiswa bernama Dede Marwan asal Kabupaten Konawe Kepulauan yang sebelumnya kritis meninggal di perjalanan saat dirujuk dari Rumah Sakti Bombana ke Rumah Sakit Bahtermas Kendari.
Enam mahasiswa D3 Teknik Mesin, UHO yang meninggal tersebut, yakni Olaf Cahyadi (19) asal Desa Saralae, Kecamatan Kulisusu, Buton Utara; Syawaludin (19) asal Desa Kafofo, Kecamatan Kuntukowuna, Kabupaten Muna.
Berikutnya, Risky Adrianus (20) asal Desa Wentulasi Kecamatan Wakorumba, Buton Utara; Indra Taufik (20) asal Desa Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna; Arsyad Arifudin (23) asal Desa Lede, Kabupaten Taliabo, Maluku Utara; serta Dede Marwan (20) asal Wawoni, Kabupaten Konawe Kepulauan.
Sementara tiga korban lainnya masih menjalani perawatan di RS Bahtermas Kendari yakni Zakaria Ramadhan (20) asal Desa Lindo, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat; Rifal Khafi Gama (21) asal Desa Lampeapi Baru, Kecamatan Wawonii Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan; dan Nirwan Paliki (21) asal Keluarahan Wua-wua, Kota Kendari.
Hamdan menegaskan pihak universitas sepenuhnya akan memberikan perhatian kepada para mahasiswa D3 Teknik Mesin angkatan 2018 yang mengalami insiden kecelaan di Bombana usai melakukan kunjungan lapangan di pabrik gula daerah itu.
Bahkan selain membiayai pemulangan keenam jenazah, kata dia, pihak kampus juga akan membiayai tiga orang lainnya yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di RS Bahteramas Kendari.
"Civitas akademika itu sangat terpukul dengan kejadian ini. Pokoknya, Rektor UHO bertanggung jawab," demikian La Ode Hamdan Hakim.
Baca juga: Mahasiswa UHO meninggal akibat kecelakaan di Bombana jadi 6 orang
Baca juga: Lima mahasiswa UHO meninggal akibat kecelakaan di Bombana
Baca juga: Mahasiswa UHO wakili Sultra di pemilihan duta bahasa tingkat nasional
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: