Sudin Jaktim berharap PTM berjalan tanpa kendala
9 Juni 2021 14:13 WIB
Siswa SMK Islam PB Soedirman 2 menyimak penjelasan guru saat pembelajaran tatap muka tahap dua di Jakarta, Rabu (9/6/2021). (ANTARA Anisyah Rahmawati)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Seksi Pendidikan Dasar Sudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Timur, Sapto Riyadi berharap pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua berjalan lancar mengingat seleksi sekolah yang menjadi peserta cukup ketat.
"Seperti surat keputusan, tanpa adanya itu PTM tak bisa berlangsung. Padahal seharusnya PTM tahap 2 ini pada Senin kemarin (7/6), tetapi karena SK belum ada maka ditunda hingga saat ini," ujar Sapto di Jakarta, Rabu.
Menurut Sapto, SK tersebut merupakan landasan hukum untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Sebagai syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, sekolah harus mendapat validasi terlebih dahulu oleh pengawas.
Pengawas akan melakukan verifikasi secara langsung terhadap sekolah seperti tempat cuci tangan, pengaturan meja dan bangku sekolah, pengaturan jarak, kebersihan dan lain sebagainya sebelum disahkan.
Di setiap kelas nantinya juga akan dibatasi kapasitasnya menjadi 50 persen. Maksimal per kelas dapat menampung 15 murid per kelas untuk satu ruangan.
Kemudian sekolah berkoordinasi dengan pihak kesehatan, seperti puskesmas dan polsek di sekitar sekolah, termasuk kecamatan dan kelurahan.
Standar protokol kesehatan juga akan lebih ditingkatkan dan para sekolah juga sudah berkoordinasi kepada orang tua murid, setelah disetujui oleh para orang tua, baru sekolah menyiapkan secara fisik untuk PTM.
"Nantinya pihak kecamatan dan kelurahan menurunkan anggota Satgas COVID-19 atau Satpol PP setempat untuk memantau pelaksanaan sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) termasuk nanti pihak dari puskesmas pun ikut turun," ucap Sapto.
Kemudian dalam mengantisipasi penularan virus COVID-19 juga seluruh guru sudah divaksin dan menerapkan prokes yang ketat.
Perencanaan pembelajaran PTM ini diadakan seminggu tiga kali pada Senin, Rabu dan Jumat, sedangkan Selasa dan Kamis akan dilaksanakan penyemprotan disinsifektan secara rutin setiap pekan.
Dipekirakan sebanyak 300 sekolah di DKI Jakarta melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Baca juga: Disdik DKI belum putuskan ikuti arahan skema PTM dari presiden
Baca juga: Uji coba pembelajaran tatap muka tahap II DKI mundur jadi Rabu (9/6)
Baca juga: Disdik DKI nilai uji coba PTM tahap I berjalan baik
"Seperti surat keputusan, tanpa adanya itu PTM tak bisa berlangsung. Padahal seharusnya PTM tahap 2 ini pada Senin kemarin (7/6), tetapi karena SK belum ada maka ditunda hingga saat ini," ujar Sapto di Jakarta, Rabu.
Menurut Sapto, SK tersebut merupakan landasan hukum untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Sebagai syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, sekolah harus mendapat validasi terlebih dahulu oleh pengawas.
Pengawas akan melakukan verifikasi secara langsung terhadap sekolah seperti tempat cuci tangan, pengaturan meja dan bangku sekolah, pengaturan jarak, kebersihan dan lain sebagainya sebelum disahkan.
Di setiap kelas nantinya juga akan dibatasi kapasitasnya menjadi 50 persen. Maksimal per kelas dapat menampung 15 murid per kelas untuk satu ruangan.
Kemudian sekolah berkoordinasi dengan pihak kesehatan, seperti puskesmas dan polsek di sekitar sekolah, termasuk kecamatan dan kelurahan.
Standar protokol kesehatan juga akan lebih ditingkatkan dan para sekolah juga sudah berkoordinasi kepada orang tua murid, setelah disetujui oleh para orang tua, baru sekolah menyiapkan secara fisik untuk PTM.
"Nantinya pihak kecamatan dan kelurahan menurunkan anggota Satgas COVID-19 atau Satpol PP setempat untuk memantau pelaksanaan sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) termasuk nanti pihak dari puskesmas pun ikut turun," ucap Sapto.
Kemudian dalam mengantisipasi penularan virus COVID-19 juga seluruh guru sudah divaksin dan menerapkan prokes yang ketat.
Perencanaan pembelajaran PTM ini diadakan seminggu tiga kali pada Senin, Rabu dan Jumat, sedangkan Selasa dan Kamis akan dilaksanakan penyemprotan disinsifektan secara rutin setiap pekan.
Dipekirakan sebanyak 300 sekolah di DKI Jakarta melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Baca juga: Disdik DKI belum putuskan ikuti arahan skema PTM dari presiden
Baca juga: Uji coba pembelajaran tatap muka tahap II DKI mundur jadi Rabu (9/6)
Baca juga: Disdik DKI nilai uji coba PTM tahap I berjalan baik
Pewarta: Anisyah Rahmawati dan Ganet Dirgantara
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021
Tags: