Jakarta (ANTARA) - Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua hari pertama di SMK Kristen Bethel Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hanya diikuti oleh sembilan orang siswa kelas X.
Kepala Sekolah SMK Bethel Ruspinus mengatakan total siswa yang diizinkan oleh orang tua untuk mengikuti PTM di sekolah hanya 27 siswa dari kelas X dan kelas XI, sedangkan kelas XII tengah mengikuti pendidikan sistem ganda (PSG) atau praktik kerja lapangan (PKL).
Baca juga: PTM kedua di Jaksel diikuti siswa sebanyak 25 persen kapasitas kelas
"Karena memang sisa murid kita hanya segitu. Kalau dikurangi yang PSG, murid kelas X cuma 14 orang. Yang datang hanya 9 orang, karena kebetulan orang tua murid tidak semua setuju," kata Ruspinus di Jakarta, Rabu.
Ruspinus menjelaskan bahwa hanya siswa yang diizinkan oleh orang tua dengan melakukan asesmen yang boleh mengikuti PTM.
Ada pun PTM pada hari pertama ini diikuti oleh 9 orang kelas X yang dibagi ke dalam dua kelas, sehingga setiap kelas diisi oleh 4-5 siswa.
Baca juga: Murid SMAN 77 Jakarta ikuti ujian akhir tahun saat PTM
Kegiatan PTM dimulai dari pukul 08.00 - 12.00 WIB. Siswa pun tengah mengikuti remedial, sehingga guru juga ikut mengawasi berjalannya ujian.
Menurut Ruspinus jumlah siswa di sekolahnya yang memang sedikit menjadi salah satu pertimbangan bagi Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk meluluskan SMK Bethel mengikuti PTM.
Baca juga: Sebanyak 37 sekolah di Jaksel selenggarakan PTM kedua
"Mungkin karena muridnya sedikit, kita diizinkan tatap muka. Karena dari segi jumlah murid masuk semua, ini kan ada 12 ruangan, masih memenuhi syarat jika hadir semua," kata Ruspinus.
Kegiatan PTM di SMK Bethel dilakukan selama tiga kali dalam seminggu, yakni Senin, Rabu dan Jumat dengan bergilir antara siswa kelas X dan XI.
Sekolah tatap muka di SMK Bethel hanya diikuti 9 orang
9 Juni 2021 13:27 WIB
Suasana kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua hari pertama di SMK Kristen Bethel Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: