Paris (ANTARA News) - Utusan Rusia untuk NATO Dmitry Rogozin mengatakan tak masuk akal bagi Rusia untuk bergabung dengan persekutuan militer itu dan negara harus mempertahankan identitas nasionalnya.
Igor Yurgens, direktur Institute of Contemporary Development (INSOR) mengatakan di forum politik Yaroslavl Kamis, bahwa Rusia perlu membentuk perserikatan dengan NATO untuk kemitraan strategis dan kemungkinan berintegrasi dalam blok militer.
"Suatu partisipasi dalam organisasi internasional adalah alih kedaulatan nasional ke organisasi ini. Apakah Rusia perlukan ini? Saya sangsi untuk itu," kata Rogorin seperti dikutip kantor berita RIA-Novosti.
Forum politik "Negara Modern: Standar Demokrasi dan Kriteria Efesiensi" diselenggarakan Kamis dan Jumat di Yaruslawl, 250 kilometer barat laut Moskow, di bawah perlindungan Presiden Dmitry Medvedev.
Rogozin menambahkan bahwa Rusia dan NATO harus memiliki hubungan kemitraan normal dan tidak perlu bergabung dengan organisasi yang memiliki hubungan-hubungan seperti itu.
Kebekuan hubungan NATO dengan Rusia terjadi menyusul konflik bersenjata pada Agustus 2008 dengan Georgia, dan pengakuan Moskow atas pecahan Georgi yakni Abhkazia dan Ossetia Selatan.
Namun demikian, hubungan-hubungan Rusia-NATO makin membaik selama tahun terakhir sebagai akibat berubahnya hubungan antara Moskow dan Washington.
(H-AK/H-RN)
"Rusia Masuk NATO? Tak Masuk Akal"
10 September 2010 15:49 WIB
(ANTARAGrafis/Ardika)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: