Jalur Selatan Jateng Macet 15 KM
9 September 2010 11:51 WIB
Seorang petugas kepolisian terpaksa mengatur arus lalu lintas pemudik agar tidak terjadi kemacetan akibat padamnya traffic light di persimpangan Buntu, Kemranjen, Banyumas, Jateng, Rabu (8/9). ( ANTARA/Idhad Zakaria)
Banyumas (ANTARA News) - Kemacetan sepanjang 15 kilometer terjadi di jalur selatan Jawa Tengah tepatnya ruas Sampang, Cilacap hingga Kemranjen, Banyumas pada Kamis akibat adanya genangan air sisa banjir.
Genangan air sisa banjir Rabu malam (8/9) di ruas Buntu-Sumpiuh memaksa pengamudi melambatkan laju kendaraannya sehingga antrean atau kemacetan panjang itu terjadi, wartawan ANTARA melaporkan.
Selain itu, kemacetan tersebut disebabkan adanya pasar tumpah di Jalan Raya Wijahan, Kecamatan Kemranjen.
Namun setelah melewati Pasar Wijahan yang menjadi penyebab utama kemacetan tersebut, arus kendaraan menuju arah Yogyakarta lancar.
Sementara itu, kemacetan yang terjadi pada jalur selatan Jateng sempat mengakibatkan arus kendaraan pada ruas Sampang-Buntu macet total.
Hal ini disebabkan ulah pemudik bersepeda motor maupun pemudik bermobil yang datang dari arah barat saling menyerobot lajur, baik ke kiri atau ke kanan.
Dengan demikian arus kendaraan dari arah timur pun tersumbat oleh aksi serobot para pemudik pada ruas jalan nasional yang sempit ini.
(KR-SMT/A041/S026)
Genangan air sisa banjir Rabu malam (8/9) di ruas Buntu-Sumpiuh memaksa pengamudi melambatkan laju kendaraannya sehingga antrean atau kemacetan panjang itu terjadi, wartawan ANTARA melaporkan.
Selain itu, kemacetan tersebut disebabkan adanya pasar tumpah di Jalan Raya Wijahan, Kecamatan Kemranjen.
Namun setelah melewati Pasar Wijahan yang menjadi penyebab utama kemacetan tersebut, arus kendaraan menuju arah Yogyakarta lancar.
Sementara itu, kemacetan yang terjadi pada jalur selatan Jateng sempat mengakibatkan arus kendaraan pada ruas Sampang-Buntu macet total.
Hal ini disebabkan ulah pemudik bersepeda motor maupun pemudik bermobil yang datang dari arah barat saling menyerobot lajur, baik ke kiri atau ke kanan.
Dengan demikian arus kendaraan dari arah timur pun tersumbat oleh aksi serobot para pemudik pada ruas jalan nasional yang sempit ini.
(KR-SMT/A041/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: