IHSG berpotensi terkoreksi, pasar "wait and see" data ekonomi global
8 Juni 2021 09:30 WIB
Ilustrasi - Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpotensi terkoreksi, seiring aksi wait and see investor terhadap data-data ekonomi global.
IHSG dibuka menguat 1,32 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.071,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,78 poin atau 0,2 persen ke posisi 908,27.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi melemah terbatas ke kisaran 6.030-6.050 pada perdagangan hari ini.
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi variatif, seiring beragamnya bursa Asia
"Terlepas dari pertimbangan teknikal, IHSG juga dipengaruhi sikap wait and see pelaku pasar terhadap data-data ekonomi dari luar negeri, salah satunya adalah data inflasi AS di bulan Mei 2021 (10/6) yang dapat mempengaruhi pandangan pelaku pasar atas arah kebijakan The Fed ke depan, terutama di sisa 2021," ujar Valdy.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data cadangan devisa Indonesia per akhir Mei 2021. Cadangan devisa Indonesia diperkirakan masih tetap solid, dengan berada jauh di atas rasio kecukupan internasional.
"Data tersebut dapat menopang penguatan nilai tukar rupiah, terutama dalam jangka pendek," ujar Valdy.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka naik 1,32 poin
Oleh sebab itu, investor bisa memerhatikan peluang beli pada saham-saham bank seperti ARTO, BBCA, BBKP, dan BMRI. Di samping itu, kredit konsumsi perbankan juga menunjukkan perbaikan pada April 2021.
Valdy menambahkan saham lain yang dapat diperhatikan adalah ASII, MNCN, ERAA dan INDF pada perdagangan Selasa ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 76,43 poin atau 0,26 persen ke 29.095,67, Indeks Hang Seng naik 101,7 poin atau 0,35 persen ke 28.888,98, dan Indeks Straits Times terkoreksi 3,33 poin atau 0,1 persen ke 3.172,48.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat tujuh poin
IHSG dibuka menguat 1,32 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.071,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,78 poin atau 0,2 persen ke posisi 908,27.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Selasa, mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi melemah terbatas ke kisaran 6.030-6.050 pada perdagangan hari ini.
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi variatif, seiring beragamnya bursa Asia
"Terlepas dari pertimbangan teknikal, IHSG juga dipengaruhi sikap wait and see pelaku pasar terhadap data-data ekonomi dari luar negeri, salah satunya adalah data inflasi AS di bulan Mei 2021 (10/6) yang dapat mempengaruhi pandangan pelaku pasar atas arah kebijakan The Fed ke depan, terutama di sisa 2021," ujar Valdy.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data cadangan devisa Indonesia per akhir Mei 2021. Cadangan devisa Indonesia diperkirakan masih tetap solid, dengan berada jauh di atas rasio kecukupan internasional.
"Data tersebut dapat menopang penguatan nilai tukar rupiah, terutama dalam jangka pendek," ujar Valdy.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka naik 1,32 poin
Oleh sebab itu, investor bisa memerhatikan peluang beli pada saham-saham bank seperti ARTO, BBCA, BBKP, dan BMRI. Di samping itu, kredit konsumsi perbankan juga menunjukkan perbaikan pada April 2021.
Valdy menambahkan saham lain yang dapat diperhatikan adalah ASII, MNCN, ERAA dan INDF pada perdagangan Selasa ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 76,43 poin atau 0,26 persen ke 29.095,67, Indeks Hang Seng naik 101,7 poin atau 0,35 persen ke 28.888,98, dan Indeks Straits Times terkoreksi 3,33 poin atau 0,1 persen ke 3.172,48.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat tujuh poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: