Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Rabu malam, belum menjadi solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini.

"Presiden hanya berusaha menjelaskan program-program yang telah dilakukan pemerintah terhadap delapan persoalan yang terjadi pada saat ini," kata Bambang Soesatyo melalui layanan pesan singkat (SMS), Rabu malam.

Menurut Bambang, pada beberapa persoalan strategis yang terkait langsung dengan kepentingan masyarakat, pemerintah belum menanganinya secara optimal.

Ketika Presiden menjelaskan penyebab naiknya harga kebutuhan pokok menjelang lebaran, menurut dia, Presiden tidak menjelaskan bagaimana menurunkan harga tersebut.

"Bagi masyarakat, penjelasan Presiden tersebut tetap belum bisa menurunkan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran ini," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini.

Menurut dia, masyarakat berharap ada penurunan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini, namun realitasnya, harga kebutuhan pokok terus naik hingga hari ini.

Menurut Bambang, dalam pidato tersebut Presiden juga menyatakan tekadnya untuk memprioritaskan pemberantasan korupsi.

Namun, katanya, Presiden tidak menjelaskan pemberian grasi dan remisi terhadap narapidana, termasuk narapidana korupsi yang membuat masyarakat menjadi kecewa.

Bambang juga menilai, pidato Presiden pada Rabu malam, dari segi waktu kurang tepat karena disampaikan pada saat masyarakat dalam perjalanan mudik dan sudah memasuki suasana hari raya Idul Fitri.(*)
(T.R024/R009)