Indramayu telusuri sumber pencemar di kawasan pantainya
7 Juni 2021 19:44 WIB
Warga menunjukkan sejumlah gumpalan-gumpalan berwarna hitam yang diduga minyak mentah di kawasan pantai Desa Tambak, Indramayu, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Gumpalan-gumpalan kecil berwarna hitam tersebut berserakan di bibir pantai sepanjang lima kilometer. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj)
Indramayu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu di Provinsi Jawa Barat menelusuri sumber gumpalan-gumpalan berwarna hitam yang diduga minyak mentah yang mencemari beberapa kawasan pantainya.
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Lutfi Alharomain di Indramayu, Senin, mengatakan bahwa sampel polutan sudah diambil dari Pantai Karangsong, Lamarantarung, dan Balongan untuk diperiksa di laboratorium.
Ia mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mengetahui apakah gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari pantai itu merupakan minyak mentah yang tercecer.
Dinas Lingkungan Hidup, menurut dia, selanjutnya akan mencari tahu sumber gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari kawasan pantai tersebut.
Selain itu, Lutfi mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup berupaya membersihkan polutan yang mengotori kawasan pantai.
"Kami akan bekerja sama dengan Pertamina, kepolisian, dan yang lainnya untuk membersihkan ceceran minyak," katanya.
Dia mengatakan bahwa kejadian pencemaran ceceran minyak di pantai beberapa kali terjadi pada tahun 2020 dan 2021.
"Kejadian ceceran yang diduga minyak mentah sudah terjadi berulang, baik di tahun 2020 lalu maupun tahun ini," katanya.
Menurut dia, tahun lalu Pertamina Balongan dan Pertamina EP menyatakan bahwa ceceran minyak bukan berasal dari kegiatan mereka setelah melakukan pemeriksaan.
Baca juga:
DLH Indramayu ambil sampel ceceran minyak mentah di bibir pantai
Warga keluhkan cemaran minyak di Perairan Pulau Belakangpadang
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Lutfi Alharomain di Indramayu, Senin, mengatakan bahwa sampel polutan sudah diambil dari Pantai Karangsong, Lamarantarung, dan Balongan untuk diperiksa di laboratorium.
Ia mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mengetahui apakah gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari pantai itu merupakan minyak mentah yang tercecer.
Dinas Lingkungan Hidup, menurut dia, selanjutnya akan mencari tahu sumber gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari kawasan pantai tersebut.
Selain itu, Lutfi mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup berupaya membersihkan polutan yang mengotori kawasan pantai.
"Kami akan bekerja sama dengan Pertamina, kepolisian, dan yang lainnya untuk membersihkan ceceran minyak," katanya.
Dia mengatakan bahwa kejadian pencemaran ceceran minyak di pantai beberapa kali terjadi pada tahun 2020 dan 2021.
"Kejadian ceceran yang diduga minyak mentah sudah terjadi berulang, baik di tahun 2020 lalu maupun tahun ini," katanya.
Menurut dia, tahun lalu Pertamina Balongan dan Pertamina EP menyatakan bahwa ceceran minyak bukan berasal dari kegiatan mereka setelah melakukan pemeriksaan.
Baca juga:
DLH Indramayu ambil sampel ceceran minyak mentah di bibir pantai
Warga keluhkan cemaran minyak di Perairan Pulau Belakangpadang
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: