RSUD Kudus dapat bantuan mobil laboratorium PCR
7 Juni 2021 17:45 WIB
Mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan RI untuk RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, untuk percepatan tes swab PCR. (ANTARA/HO-Humas RSUD Kudus)
Kudus (ANTARA) - RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan satu unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan RI untuk membantu meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19 menyusul adanya lonjakan kasus corona.
"Dengan adanya mobil laboratorium bergerak surveilans dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta ini, kami optimistis kecepatan pemeriksaan spesimen COVID-19 semakin meningkat sehingga tidak perlu menunggu hasil yang terlalu lama," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar di Kudus, Senin.
Mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kemenkes tersebut, kata Aziz, sampai di RSUD Kudus pada 4 Juni 2021. Rencananya dimanfaatkan untuk pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19.
Ia berharap dapat mempercepat penegakan diagnosis karena selama ini semua pasien yang datang ke IGD harus dilakukan screening atau pemeriksaan COVID-19 dengan tes cepat (rapid test) antigen dan early warning score (EWS) atau skor risiko klinis.
Ketika pasien hasil EWS-nya di bawah 10, maka dikategorikan pasien suspek, sedangkan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 perlu kecepatan pengujian spesimennya. Keberadaan mobil laboratorium tersebut dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca juga: BIN tambah mobil lab dan lokasi "rapid test" di Surabaya
Baca juga: Menko Luhut tinjau lab tes PCR mobile buatan anak bangsa
Mobil laboratorium PCR tersebut, terdiri dari tiga ruangan terpisah dan merupakan laboratorium biosafety level II. Terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, biosafety cabinet level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Adapun kapasitas pemeriksaan mesin yang terdapat pada mobil tersebut, sebanyak 94 spesimen untuk sekali proses. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah Kabupaten Kudus dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Untuk pengoperasiannya juga didukung bantuan lima tenaga analis dan satu dokter spesialis patologi klinik. Sehingga banyaknya hasil penelusuran kontak dan pengetesan bisa diatasi dan rumah sakit juga lebih mudah serta cepat dalam penegakan diagnosis penyakitnya.
Sebelumnya, RSUD Loekmono Hadi Kudus telah memiliki laboratorium biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan dilengkapi alat ekstraksi RNA (Ribonucleid Acid) robotic. Dengan kapasitas pemeriksaan 400 spesimen setiap harinya.
Baca juga: Pentingnya mobil PCR untuk tracing COVID-19 secara cepat
Baca juga: Pemprov Jatim: Ada satu mobil lab PCR khusus untuk Surabaya
"Dengan adanya mobil laboratorium bergerak surveilans dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta ini, kami optimistis kecepatan pemeriksaan spesimen COVID-19 semakin meningkat sehingga tidak perlu menunggu hasil yang terlalu lama," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar di Kudus, Senin.
Mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kemenkes tersebut, kata Aziz, sampai di RSUD Kudus pada 4 Juni 2021. Rencananya dimanfaatkan untuk pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19.
Ia berharap dapat mempercepat penegakan diagnosis karena selama ini semua pasien yang datang ke IGD harus dilakukan screening atau pemeriksaan COVID-19 dengan tes cepat (rapid test) antigen dan early warning score (EWS) atau skor risiko klinis.
Ketika pasien hasil EWS-nya di bawah 10, maka dikategorikan pasien suspek, sedangkan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 perlu kecepatan pengujian spesimennya. Keberadaan mobil laboratorium tersebut dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca juga: BIN tambah mobil lab dan lokasi "rapid test" di Surabaya
Baca juga: Menko Luhut tinjau lab tes PCR mobile buatan anak bangsa
Mobil laboratorium PCR tersebut, terdiri dari tiga ruangan terpisah dan merupakan laboratorium biosafety level II. Terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, biosafety cabinet level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Adapun kapasitas pemeriksaan mesin yang terdapat pada mobil tersebut, sebanyak 94 spesimen untuk sekali proses. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah Kabupaten Kudus dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Untuk pengoperasiannya juga didukung bantuan lima tenaga analis dan satu dokter spesialis patologi klinik. Sehingga banyaknya hasil penelusuran kontak dan pengetesan bisa diatasi dan rumah sakit juga lebih mudah serta cepat dalam penegakan diagnosis penyakitnya.
Sebelumnya, RSUD Loekmono Hadi Kudus telah memiliki laboratorium biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan dilengkapi alat ekstraksi RNA (Ribonucleid Acid) robotic. Dengan kapasitas pemeriksaan 400 spesimen setiap harinya.
Baca juga: Pentingnya mobil PCR untuk tracing COVID-19 secara cepat
Baca juga: Pemprov Jatim: Ada satu mobil lab PCR khusus untuk Surabaya
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: