IHSG awal pekan menguat tipis masih diiringi aksi beli asing
7 Juni 2021 17:02 WIB
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan menguat tipis masih diiringi aksi beli oleh investor asing.
IHSG ditutup menguat 4,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.069,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,99 poin atau 0,33 persen ke posisi 906,49.
"Pasar saham Asia berfluktuasi menjelang rilis data penting inflasi serta neraca perdagangan Amerika dan China pada pekan ini. Pada lain sisi, sentimen positif menyelimuti pasar keuangan global dimana para menteri keuangan G7 telah mencapai kesepakatan bersejarah pada Sabtu untuk mereformasi sistem pajak global menjelang KTT para pemimpin G7 yang sangat dinanti pada 11-13 Juni 2021," kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Senin.
Hal tersebut, lanjut Okie, menjadi penantian para investor dalam mengukur dampak pengenaan tarif pajak minimum 15 persen terhadap kinerja perusahaan global.
"Dari dalam negeri, IHSG berfluktuasi seiringan dengan indeks pasar saham Asia yang terlihat lebih "wait and see" pada pembukaan awal pekan ini," ujar Okie.
Dibuka menguat, IHSG terus bertahan di zona hijau namun melemah jelang berakhirnya sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG kembali naik lalu terkoreksi namun akhirnya ditutup di teritori positif pada menit-menit akhir perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,05 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti & real estat masing-masing minus 0,98 persen dan minus 0,75 persen.
Sedangkan lima sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 12,15 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan masing-masing 2,14 persen dan 0,87 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp124,1 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.273.361 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,81 miliar lembar saham senilai Rp11,67 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 294 saham menurun, dan 159 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 77,72 poin atau 0,27 persen ke 29.019,24, indeks Hang Seng turun 130,82 poin atau 0,45 persen ke 28.787,28, dan indeks Straits Times meningkat 22,32 poin atau 0,71 persen ke 3.173,36.
IHSG ditutup menguat 4,77 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.069,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,99 poin atau 0,33 persen ke posisi 906,49.
"Pasar saham Asia berfluktuasi menjelang rilis data penting inflasi serta neraca perdagangan Amerika dan China pada pekan ini. Pada lain sisi, sentimen positif menyelimuti pasar keuangan global dimana para menteri keuangan G7 telah mencapai kesepakatan bersejarah pada Sabtu untuk mereformasi sistem pajak global menjelang KTT para pemimpin G7 yang sangat dinanti pada 11-13 Juni 2021," kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Senin.
Hal tersebut, lanjut Okie, menjadi penantian para investor dalam mengukur dampak pengenaan tarif pajak minimum 15 persen terhadap kinerja perusahaan global.
"Dari dalam negeri, IHSG berfluktuasi seiringan dengan indeks pasar saham Asia yang terlihat lebih "wait and see" pada pembukaan awal pekan ini," ujar Okie.
Dibuka menguat, IHSG terus bertahan di zona hijau namun melemah jelang berakhirnya sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG kembali naik lalu terkoreksi namun akhirnya ditutup di teritori positif pada menit-menit akhir perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,05 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti & real estat masing-masing minus 0,98 persen dan minus 0,75 persen.
Sedangkan lima sektor meningkat dimana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 12,15 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan masing-masing 2,14 persen dan 0,87 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp124,1 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.273.361 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,81 miliar lembar saham senilai Rp11,67 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 294 saham menurun, dan 159 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 77,72 poin atau 0,27 persen ke 29.019,24, indeks Hang Seng turun 130,82 poin atau 0,45 persen ke 28.787,28, dan indeks Straits Times meningkat 22,32 poin atau 0,71 persen ke 3.173,36.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: