Banjir di Sri Lanka sebabkan 17 orang tewas
7 Juni 2021 15:48 WIB
Dua pria berada di atas perahu di jalanan yang tergenang banjir saat diberlakukan jam malam COVID-19 di Biyagama, dekat Kolombo, Sri Lanka, Minggu (6/6/2021). REUTERS/Dinuka Liyanawatte/WSJ/djo (REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)
Kolombo (ANTARA) - Hujan lebat yang melanda Sri Lanka memicu banjir dan tanah longsor yang menyebabkan sedikitnya 17 orang tewas dan ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi, demikian menurut pejabat setempat pada Senin.
Setelah hujan terus mengguyur, sungai di dataran selatan dan barat negara itu meluap selama akhir pekan, akibatnya merendam daerah dataran rendah sekaligus memaksa ribuan orang mendatangi pusat bantuan.
"Ketinggian air surut, namun peringatan longsor masih diberlakukan di 10 distrik," kata wakil direktur Pusat Penanganan Bencana Nasional Pradeep Kodippili melalui pernyataan.
Lebih dari 270.000 orang terdampak banjir dan sekitar 100.000 bangunan rusak, lanjutnya.
"Kami berharap curah hujan akan mereda mulai saat ini, namun hujan sesekali akan mengguyur sejumlah daerah," kata dirjen departemen meteorologi Athula Karunanayake.
Bencana alam terjadi saat Sri Lanka berharap dapat melonggarkan pembatasan COVID-19. Penguncian selama sebulan untuk mengekang gelombang ketiga infeksi yang akan berakhir pada 14 Juni.
Sektor pariwisata Sri Lanka babak belur akibat pandemi COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: 150 rumah rusak akibat hujan lebat-angin di Sri Lanka
Baca juga: Sejuta Orang Terlantar di Sri Lanka Akibat Banjir
Baca juga: India kirim vaksin AstraZeneca gratis ke Sri Lanka untuk inokulasi
Setelah hujan terus mengguyur, sungai di dataran selatan dan barat negara itu meluap selama akhir pekan, akibatnya merendam daerah dataran rendah sekaligus memaksa ribuan orang mendatangi pusat bantuan.
"Ketinggian air surut, namun peringatan longsor masih diberlakukan di 10 distrik," kata wakil direktur Pusat Penanganan Bencana Nasional Pradeep Kodippili melalui pernyataan.
Lebih dari 270.000 orang terdampak banjir dan sekitar 100.000 bangunan rusak, lanjutnya.
"Kami berharap curah hujan akan mereda mulai saat ini, namun hujan sesekali akan mengguyur sejumlah daerah," kata dirjen departemen meteorologi Athula Karunanayake.
Bencana alam terjadi saat Sri Lanka berharap dapat melonggarkan pembatasan COVID-19. Penguncian selama sebulan untuk mengekang gelombang ketiga infeksi yang akan berakhir pada 14 Juni.
Sektor pariwisata Sri Lanka babak belur akibat pandemi COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: 150 rumah rusak akibat hujan lebat-angin di Sri Lanka
Baca juga: Sejuta Orang Terlantar di Sri Lanka Akibat Banjir
Baca juga: India kirim vaksin AstraZeneca gratis ke Sri Lanka untuk inokulasi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: