Merak (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan ketinggian gelombang laut Banten bagian selatan mencapai 2,5 meter, Rabu (8/9) dengan jarak pandang empat sampai enam kilometer.

Pengamat cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang, Abdul Mutholib, saat dihubungi, Selasa malam, menyebutkan selama dua hari ke depan prakiraan gelombang Banten bagian selatan berkisar antara 2,0-2,5 meter dan kecepatan angin 5-12 knot atau 24 kilometer perjam.

Gelombang bergerak dari arah tenggara dan tiupan angin timur laut.

Cuaca berawan dan berpeluang hujan ringan terjadi pada siang hingga sore hari.

Selain itu suhu pada siang hari berkisar antara 23-31 derajat Celcius.

Menurut dia, selama ini cuaca pesisir Banten bagian selatan sangat membahayakan bagi nelayan tradisional maupun kapal tongkang.

Sebab gelombang laut dan tiupan angin selama dua hari ke depan cukup tinggi.

Karena itu, kata dia, pihaknya mengeluarkan peringatan waspada kepada nelayan dan pelayaran kapal tongkang.

"Saya kira jika ombak laut setinggi 2,5 meter dan tiupan angin 12 knot tentu sangat membahayakan bagi nelayan tradisional," katanya.

Ia meminta nelayan pantai Carita, Panimbang, Tanjung Lesung, Sumur, Ujung Kulon, Binuangeun, dan Bayah agar waspada jika melaut karena cuaca perairan Samudera Hindia memburuk.

Sementara ketinggian gelombang Banten bagian utara yakni Perairan Merak-Bakauheni berkisar 0,7-1,3 meter dengan jarak pandang 3-6 meter.

Selama ini, kondisi Perairan Merak-Banten dinyatakan relatif normal dan tidak membahayakan bagi pelayaran kapal roll on roll of (roro) maupun nelayan.

"Saya menjamin cuaca Selat Sunda hingga Perairan Merak-Bakauheni relatif aman bagi pelayaran kapal roro dan kapal cepat," ujarnya. (ANT/K004)