FTSE 100 tergelincir, terseret ekspor China suram dan minyak turun
7 Juni 2021 14:45 WIB
Ilustrasi - Seorang pialang melihat informasi keuangan di layar komputer di lantai perdagangan Indeks di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Simon Dawson/am.
Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 di bursa London tergelincir pada hari Senin karena harga minyak yang lebih rendah dan data ekspor yang suram dari China, menghilangkan dorongan dari pound yang lebih lemah, sementara NetScientific melonjak karena adanya kesepakatan untuk penjualan alat tes COVID-19 secara global.
Indeks FTSE 100 turun 0,1 persen pada awal perdagangan pukul 07.07 GMT, mengikuti penurunan indeks Eropa lainnya karena kehati-hatian seputar kenaikan inflasi dan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat dari perkiraan.
Indeks FTSE 250 atas sahan-saham kapitalisasi menengah bergerak datar.
Saham pertambangan turun 1,0 persen karena data menunjukkan pertumbuhan ekspor China melambat lebih dari yang diperkirakan bulan lalu karena gangguan yang disebabkan oleh kasus COVID-19 di pelabuhan utama di selatan negara itu.
Baca juga: Saham Inggris rebound dari kerugian, Indeks FTSE 100 naik 0,07 persen
Fokus di pagi hari adalah pada data harga rumah di Inggris, yang diperkirakan naik 1,2 persen di bulan Mei menyusul kenaikan 1,4 persen di bulan April.
Dalam berita perusahaan, perusahaan ilmu hayat NetScientific Plc melonjak 22 persen setelah mengatakan salah satu anak perusahaannya telah menandatangani perjanjian lisensi eksklusif dengan AstraZeneca Plc untuk menjual alat tes COVID-19 secara global.
Penyedia ruang kantor IWG merosot 16,8 persen karena mengatakan pendapatan inti untuk tahun ini akan jauh di bawah level 2020 yang dilanda krisis karena berlanjutnya pembatasan penguncian di beberapa pasar.
Baca juga: Saham Asia dibuka menguat, pascadata pekerjaan AS gagal kejutkan pasar
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi variatif, seiring beragamnya bursa Asia
Indeks FTSE 100 turun 0,1 persen pada awal perdagangan pukul 07.07 GMT, mengikuti penurunan indeks Eropa lainnya karena kehati-hatian seputar kenaikan inflasi dan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat dari perkiraan.
Indeks FTSE 250 atas sahan-saham kapitalisasi menengah bergerak datar.
Saham pertambangan turun 1,0 persen karena data menunjukkan pertumbuhan ekspor China melambat lebih dari yang diperkirakan bulan lalu karena gangguan yang disebabkan oleh kasus COVID-19 di pelabuhan utama di selatan negara itu.
Baca juga: Saham Inggris rebound dari kerugian, Indeks FTSE 100 naik 0,07 persen
Fokus di pagi hari adalah pada data harga rumah di Inggris, yang diperkirakan naik 1,2 persen di bulan Mei menyusul kenaikan 1,4 persen di bulan April.
Dalam berita perusahaan, perusahaan ilmu hayat NetScientific Plc melonjak 22 persen setelah mengatakan salah satu anak perusahaannya telah menandatangani perjanjian lisensi eksklusif dengan AstraZeneca Plc untuk menjual alat tes COVID-19 secara global.
Penyedia ruang kantor IWG merosot 16,8 persen karena mengatakan pendapatan inti untuk tahun ini akan jauh di bawah level 2020 yang dilanda krisis karena berlanjutnya pembatasan penguncian di beberapa pasar.
Baca juga: Saham Asia dibuka menguat, pascadata pekerjaan AS gagal kejutkan pasar
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi variatif, seiring beragamnya bursa Asia
Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: