Taipei (ANTARA) - Taiwan akan melanjutkan pembatasan COVID-19 dua pekan lagi sampai 28 Juni dan menutup sekolah hingga liburan musim panas, kata pemerintah pada Senin dan menambahkan bahwa wabah di wilayah itu belum stabil.

Setelah beberapa bulan relatif aman, Taiwan kini menghadapi lonjakan kasus lokal dan menerapkan status peringatan tertinggi kedua.

Di bawah status tersebut, jumlah orang yang berkumpul dibatasi, tempat-tempat hiburan ditutup, dan pemelajaran bagi murid-murid dilakukan secara daring.

Dalam pernyataan usai rapat yang dipandu oleh pemimpin Taiwan, Su Tseng-chang, Kabinet mengatakan Menteri Kesehatan Chen Shih-chung akan mengeluarkan informasi lebih lanjut mengenai pembatasan tersebut pada Senin.

"Saat ini pandemi belum stabil," kata Kabinet.

Perpanjangan pembatasan COVID-19 kemungkinan diperluas.

Saat rapat, Su mengatakan Taiwan pekan ini akan memulai pembagian 1,24 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang disumbangkan oleh Jepang.

Orang-orang dengan penyakit kronis dan kelompok lansia lebih dari 75 tahun akan menjadi prioritas vaksinasi, katanya.

Taiwan pada Minggu melaporkan 343 kasus lokal COVID-19, turun dari 511 kasus sehari sebelumnya.

Pemerintah mencatat 11.298 kasus, termasuk 260 kematian COVID-19 sejak virus corona melanda.

Sumber: Reuters

Baca juga: Taiwan perketat pembatasan COVID-19

Baca juga: Taiwan laporkan 493 kasus baru COVID, 21 kematian

Baca juga: Taiwan tuding China halangi kontrak vaksin COVID BioNTech ​​​​​​​

Virus corona tak pengaruhi minat pemohon kerja di luar negeri