Tiket KA Ekonomi pun akan Dijual Online
7 September 2010 15:36 WIB
Pekerja membersihkan salah salah satu gerbong Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (7/9). PT KA mulai menjalankan 17 kereta api tambahan selama masa Angkutan Lebaran 2010, terdiri dari 10 rangkaian kereta kelas ekonomi, sementara sisanya rangkaian kereta bisnis dan eksekutif. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Setelah kelas eksekutif dan bisnis, tiket kereta api ekonomi pun akan dijual secara online untuk menghindari penumpukan calon penumpang dan masih berkeliarannya calo-calo tiket di stasiun.
"Tidak hanya penjualan tiket kelas eksekutif dan bisnis saja yang menggunakan sistem on-line, namun ke depan penjualan tiket kelas ekonomi juga akan melalui jalur serupa. Belum ada target, namun akan diberlakukan secepatnya," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq, di Stasiun Senen Jakarta, Selasa.
Tiket untuk penumpang kelas ekonomi biasanya dijual sesaat sebelum kereta diberangkatkan, sedangkan untuk kelas bisnis dan eksekutif pembelian bisa dilakukan beberapa hari sebelum keberangkatan.
Hal itu, lanjut dia, dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di Stasiun Senen dan mengantisipasi adanya calo-calo tiket.
"Saat ini, kami telah mengamankan enam orang calo tiket di Stasiun Juanda. Bagi yang menemukan calo tiket akan diberikan uang sebesar Rp500 ribu sebagai penghargaan," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya untuk menertibkan calo-calo tiket bukan merupakan kewajiban PT KAI, melainkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan kepolisian, sementara PT KAI sebagai penyelenggara hanya bertugas untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Kendati demikian, lanjut Mateta, pihaknya berupaya agar calo-calo tiket tidak lagi berkeliaran. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membeli tiket melalui calo.
Sebelumnya, Direktur Komersial PT KAI Wimbo Harjito, mengatakan, PT KAI akan memperbaiki prosedur penjualan tiket kelas ekonomi di Stasiun Senen, Jakarta, untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang di stasiun.
Ia mencontohkan situasi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tidak ada penumpukan penumpang karena penjualan tiket telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
"Tidak terjadi penumpukan karena orang datang sudah punya tiket dan langsung berangkat. Penumpang datang setengah jam atau sejam sebelumnya," ujarnya.
(S037/B012/S026)
"Tidak hanya penjualan tiket kelas eksekutif dan bisnis saja yang menggunakan sistem on-line, namun ke depan penjualan tiket kelas ekonomi juga akan melalui jalur serupa. Belum ada target, namun akan diberlakukan secepatnya," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq, di Stasiun Senen Jakarta, Selasa.
Tiket untuk penumpang kelas ekonomi biasanya dijual sesaat sebelum kereta diberangkatkan, sedangkan untuk kelas bisnis dan eksekutif pembelian bisa dilakukan beberapa hari sebelum keberangkatan.
Hal itu, lanjut dia, dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di Stasiun Senen dan mengantisipasi adanya calo-calo tiket.
"Saat ini, kami telah mengamankan enam orang calo tiket di Stasiun Juanda. Bagi yang menemukan calo tiket akan diberikan uang sebesar Rp500 ribu sebagai penghargaan," katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya untuk menertibkan calo-calo tiket bukan merupakan kewajiban PT KAI, melainkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan kepolisian, sementara PT KAI sebagai penyelenggara hanya bertugas untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Kendati demikian, lanjut Mateta, pihaknya berupaya agar calo-calo tiket tidak lagi berkeliaran. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membeli tiket melalui calo.
Sebelumnya, Direktur Komersial PT KAI Wimbo Harjito, mengatakan, PT KAI akan memperbaiki prosedur penjualan tiket kelas ekonomi di Stasiun Senen, Jakarta, untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang di stasiun.
Ia mencontohkan situasi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, tidak ada penumpukan penumpang karena penjualan tiket telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
"Tidak terjadi penumpukan karena orang datang sudah punya tiket dan langsung berangkat. Penumpang datang setengah jam atau sejam sebelumnya," ujarnya.
(S037/B012/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: