Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meminta Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk memerhatikan lima hal dalam upaya mengendalikan peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu.

“Pertama, kembali tingkatkan kedisiplinan masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan dengan mengurangi mobilitas dan mengurangi kerumunan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu malam.

Kabupaten Pati, adalah daerah tetangga Kabupaten Kudus, yang kini terjadi lonjakan kasus positif COVID-19.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 itu meminta Pemkab Pati untuk terus meningkatkan dan memperbanyak peralatan dalam pelaksanaan 3T, yakni "tracing", "tracking", "treatment", guna memantau setiap kasus aktif baru sekaligus memantau aktivitas masyarakat serta pelaksanaan protokol kesehatan agar tidak terlanjur menyebar lebih luas.

“Kedua, penanganan pasien COVID-19 jangan sampai terlambat ditangani di rumah sakit, karena inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian,” katanya.

Selain itu, ia juga mengarahkan untuk Pemkab Pati memrioritaskan pemberian vaksinasi kepada masyarakat yang masuk dalam kategori orang lanjut usia serta penanganan tepat orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

“Ketiga, sejalan dengan program vaksinasi yang telah dilaksanakan, prioritaskan dan beri perhatian khusus bagi para lansia," katanya.

“Keempat bagi pasien COVID-19 dengan komorbid harus benar-benar diperhatikan ketepatan penanganannya karena pasien dengan komorbid menjadi salah faktor pemicu kematian yang cukup tinggi," katanya.

Ia turut meminta pihak rumah sakit setempat untuk bertindak cepat dan tepat dalam mengambil langkah penanganan medis bagi para pasien COVID-19.

“Terakhir, kecepatan dan ketepatan tindakan rumah sakit dalam mengambil langkah medis menangani pasien COVID-19 harus menjadi perhatian bersama,” katanya.

Ganip juga meminta pihak rumah sakit untuk memastikan ketersediaan tempat tidur, tempat isolasi mandiri, zonasi protokol kesehatan dan kemampuan sumber daya manusia tenaga kesehatan dalam antisipasi penanganan lonjakan kasus COVID-19 usai libur kerja.

Permintaan itu disampaikan Ganip saat memberi arahan pada Kunjungan Kerja Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB di Pendopo Bupati Pati, Kabupaten Pati, Sabtu (5/6).

Dalam arahannya, ia meminta dilakukan penguatan fungsi posko di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk dapat menjadi kontrol kasus harian COVID-19.

“Terus-menerus lakukan pemantauan dan monitoring melalui posko yang ada di seluruh PPKM Mikro untuk dapat mengetahui kasus harian COVID-19 sehingga menjadi dasar kita dalam mengambil keputusan, membuat langkah strategis serta menjadi evaluasi dalam melakukan pengendalian kasus," katanya.

Terakhir, Ganip kembali mengingatkan Pemkab Pati agar selalu konsisten dan tidak lengah dalam menangani COVID-19 di daerahnya.

“Walaupun Kabupaten Pati masih dalam zona oranye, tapi tetap konsisten dalam melakukan langkah antisipasi. Kecenderungan kasus COVID-19 akan meningkat ketika kita lengah, maka jangan pernah sampai lengah,” katanya.

Dalam kegiatan itu, ia memberikan bantuan secara simbolis kepada Bupati Pati Haryanto berupa Dana Siap Pakai senilai Rp1 miliar dan logistik berupa masker kain 20 ribu lembar, masker kain anak 10 ribu lembar dan hand sanitizer masing-masing 4 liter sebanyak 20 jerigen dalam rangka mendukung penanganan COVID-19 di Kabupaten Pati.

Selain memberikan arahan, Kepala BNPB bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo turut meninjau pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Marga Husada Pati.

Baca juga: Cegah COVID-19, objek wisata religi dan alam di Pati-Jateng ditutup

Baca juga: Usai umrah, dua warga Kabupaten Pati dirawat di ruang isolasi

Baca juga: Cegah penularan COVID-19, santri ponpes di Pati-Jateng dipulangkan

Baca juga: Pemkab Pati terima bantuan 1.000 APD untuk penanganan pasien corona