ITERA petakan potensi banjir di Kabupaten Tanggamus
6 Juni 2021 16:40 WIB
Dosen dan Mahasiswa ITERA memberikan peta sebaran banjir dan jalur evakuasi kepada masyarakat di Desa Sukarama Tanggamus untuk digunakan sebagai peringatan dini bencana khususnya Bnajir. Minggu, (6/6/2021). ANTARA/HO-Humas ITERA.
Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen Program Studi Teknik Sipil dan Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan kajian pemetaan banjir di Desa Sukamara, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang bertujuan menghasilkan peta sebaran banjir secara eksisting yang dapat digunakan sebagai peringatan dini bagi warga," kata Ketua program pengabdian kepada masyarakat (PkM), M Gilang Indra Mardika, ST MT di Bandarlampung, Minggu.
Ia juga mengatakan bahwa selain melakukan pemetaan sebaran banjir, pihaknya pun menghasilkan peta jalur evakuasi yang mana hal tersebut dapat digunakan warga setempat bila ada peringatan dini bencana.
Dia menjelaskan, kegiatan pengabdian dilakukan sejak awal April 2021 dimana Tim ITERA terjun langsung ke lokasi guna melakukan survei bersama pemuda karang taruna desa setempat untuk men-tracking (penelusuran) titik-titik lokasi rawan banjir di desa itu.
Baca juga: Pakar Hidrologi ingatkan pentingnya peta rawan banjir
Baca juga: Ini peta banjir di Jakarta berdasarkan aduan masyarakat
Kemudian, kata dia, sebagai tindak lanjut dari survei dan pengolahan data yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa ITERA hasil kajian berupa peta sebaran daerah banjir lengkap dengan jalur evakuasinya diserahkan kepada perwakilan Desa Sukamara, Tanggamus.
"Tentunya kita harapkan peta sebaran banjir tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat, dan dapat teredukasi," katanya.
Menurut dia, kegiatan PkM yang dilakukan oleh ITERA merupakan bentuk kepedulian kampus atas fenomena bencana alam khususnya banjir yang berpotensi terjadi di Desa Sukarama.
"Topik penanggulangan bencana alam menjadi salah satu prioritas dalam kegiatan pengabdian ITERA kepada masyarakat di 2021," kata dia.
Baca juga: BNPB sudah sebarkan peta rawan banjir
Baca juga: Anggota DPR dukung program normalisasi sungai rawan banjir
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang bertujuan menghasilkan peta sebaran banjir secara eksisting yang dapat digunakan sebagai peringatan dini bagi warga," kata Ketua program pengabdian kepada masyarakat (PkM), M Gilang Indra Mardika, ST MT di Bandarlampung, Minggu.
Ia juga mengatakan bahwa selain melakukan pemetaan sebaran banjir, pihaknya pun menghasilkan peta jalur evakuasi yang mana hal tersebut dapat digunakan warga setempat bila ada peringatan dini bencana.
Dia menjelaskan, kegiatan pengabdian dilakukan sejak awal April 2021 dimana Tim ITERA terjun langsung ke lokasi guna melakukan survei bersama pemuda karang taruna desa setempat untuk men-tracking (penelusuran) titik-titik lokasi rawan banjir di desa itu.
Baca juga: Pakar Hidrologi ingatkan pentingnya peta rawan banjir
Baca juga: Ini peta banjir di Jakarta berdasarkan aduan masyarakat
Kemudian, kata dia, sebagai tindak lanjut dari survei dan pengolahan data yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa ITERA hasil kajian berupa peta sebaran daerah banjir lengkap dengan jalur evakuasinya diserahkan kepada perwakilan Desa Sukamara, Tanggamus.
"Tentunya kita harapkan peta sebaran banjir tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat, dan dapat teredukasi," katanya.
Menurut dia, kegiatan PkM yang dilakukan oleh ITERA merupakan bentuk kepedulian kampus atas fenomena bencana alam khususnya banjir yang berpotensi terjadi di Desa Sukarama.
"Topik penanggulangan bencana alam menjadi salah satu prioritas dalam kegiatan pengabdian ITERA kepada masyarakat di 2021," kata dia.
Baca juga: BNPB sudah sebarkan peta rawan banjir
Baca juga: Anggota DPR dukung program normalisasi sungai rawan banjir
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: