London (ANTARA News) - Setelah sekian lama bungkam dan menutup diri atas kasus perselingkuhan suaminya dengan banyak perempuan yang berakhir dengan perceraian pekan lalu, Cheryl Cole siap untuk menatap masa depannya lagi.

Janda yang dinobatkan sebagai perempuan terseksi di dunia tahun 2009 dan 2010 versi majalah FHM ini, tengah melawan rasa sakit hatinya karena pengkhianatan suaminya, Ashley Cole.

Untuk kali pertama, penyanyi sekaligus juri X Factor ini, curhat mengenai perasaannya yang disakiti karena diduakan, serta mengatakan bahwa pernikahannya dengan Ashley Cole adalah sebuah babak dalam hidupnya yang telah usai.

Tak hanya sekali Ashley menduakan mantan istrinya yang cantik itu dengan wanita-wanita lain. Berulang kali pesepakbola Chelsea itu berselingkuh, berulang kali pula Cheryl memaafkan dan memberinya kesempatan.

"Terus terang, saya sakit hati. Tapi saya yakin ada pelajaran berharga yang bisa saya petik dari kejadian ini," ungkapnya tegar, sebagaimana dikutip dari laman dailymail.co.uk.

Pasangan yang menikah pada 2006 silam ini resmi bercerai pekan lalu. Bahkan sidang keputusan yang dibacakan di Pengadilan Tinggi London itu berlangsung hanya satu menit.

"Saya sangat bersyukur karena saya mempunyai orang-orang yang perhatian dan cinta pada saya, dan lebih beruntungnya lagi kami tidak punya anak!"

Dapat dimengerti bagaimana bersyukurnya ia tidak memiliki anak hasil hubungannya dengan mantan suaminya yang kerap menyelingkuhinya itu. Namun menjadi seorang ibu adalah satu hal yang menjadi kerinduan Cheryl, dan dia berencana untuk mempunyai anak suatu saat nanti.

Kemarin, Cheryl kembali ke London setelah sekian bulan tinggal di Los Angeles. Selama tinggal di sana, Cheryl sering mengahabiskan waktu bersama teman dekat sekaligus orang kepercayaannya, Derek Hough.

Hough sendiri berprofesi sebagai penari dan koreografer untuk acara TV Dancing With The Stars.

"Saya sudah siap sekarang. Saya sudah 27 tahun. Saya sudah jadi seorang wanita matang, bukan seorang gadis belia lagi," ungkapnya.

"Tak baik terus memikirkan diri sendiri. Makanya aku ingin punya anak. Hidup bersama mereka, dan memiliki mereka sebagai motivator, bagus bukan? Itulah satu-satu nya hal yang benar sekarang. Aku berpikir, ketika menjadi orang tua, kita akan mencintai seseorang lebih dari diri kita sendiri. Itu yang ada di pikiranku mengenai sosok seorang ibu. Itulah yang dilakukan ibuku."
(m-ela/A024)