Kerajinan purun lahan gambut Sumsel dikembangkan Eco Fesyen Indonesia
6 Juni 2021 10:36 WIB
Kerajinan khas Palembang, Sumatera Selatan, jumputan bisa dikembangkan dengan menggabungkan kerajinan purun menjadi tas, pakaian, dan aneka kerajinan dan produk fesyen. (FOTO ANTARA/Yudi Abdullah/21)
Palembang (ANTARA) - Tim dari PT.Eco Fesyen Indonesia berupaya membantu pengembangan kerajinan purun pada lahan gambut di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
"Selama ini purun yang banyak tumbuh di lahan gambut Desa Pulau Geronggang, hanya dijadikan masyarakat kerajinan tikar, padahal bisa dikembangkan menjadi aneka kerajinan lainnya dan produk fesyen yang memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Founder and CEO PT.Eco Fesyen Indonesia, Median Sefnat Sihombing di Palembang, Minggu.
Ia menjelaskan untuk membantu pengembangan kerajinan purun dan mendorong pengembangan usaha atau bisnis purun yang berkelanjutan, dibuat program inkubator Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Program inkubator BRGM di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur itu didanai pemerintah Norwegia dan dikelola oleh United Nations Office for Project Services (UNOPS) serta dilaksanakan oleh PT.Eco Fesyen Indonesia (EFI).
Program itu akan diawali dengan kegiatan penanaman purun, konservasi lahan gambut, dan peletakan batu pertama pembangunan rumah purun di Desa Pulau Geronggang pada Senin (7/6).
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa memberikan penguatan kelompok, pengembangan kapasitas bagi para pengrajin purun serta penyediaan sarana dan pra-sarana produksi kerajinan purun.
Selain itu, diharapkan pula program yang diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lahan gambut ini juga merupakan bagian dari salah satu upaya mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan konservasi purun.
Konservasi merupakan sebuah kegiatan untuk memanajemenkan kehidupan masyarakat dan sumberdaya alamnya, sehingga dapat dipertahankan atau dilestarikan bagi kehidupan yang dipergunakan oleh generasi sekarang atau masa depan.
Sementara tujuan pembangunan rumah purun di salah satu kawasan desa gambut Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumsel itu diarahkan menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Rumah purun tersebut akan dilengkapi dengan beberapa alat kerja yang akan menjadi sarana produksi dan pengembangan kerajinan purun bagi para pengrajin purun, dan disiapkan pula sebagai sarana pendidikan sekaligus mendorong pariwisata purun di Desa Pulau Geronggang, demikian Median Sefnat Sihombing.
Baca juga: Perempuan penganyam purun berperan kembangkan desa gambut Pulantani
Baca juga: Berkah dari rawa gambut untuk mereka yang kreatif
Baca juga: Milenial Kabupaten Ogan Komering Ilir buat kerajinan berbahan purun
Baca juga: Kurangi sampah plastik, program "Sejuta Bakul Purun" diluncurkan di Banjarmasin
"Selama ini purun yang banyak tumbuh di lahan gambut Desa Pulau Geronggang, hanya dijadikan masyarakat kerajinan tikar, padahal bisa dikembangkan menjadi aneka kerajinan lainnya dan produk fesyen yang memiliki nilai ekonomi tinggi," kata Founder and CEO PT.Eco Fesyen Indonesia, Median Sefnat Sihombing di Palembang, Minggu.
Ia menjelaskan untuk membantu pengembangan kerajinan purun dan mendorong pengembangan usaha atau bisnis purun yang berkelanjutan, dibuat program inkubator Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Program inkubator BRGM di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur itu didanai pemerintah Norwegia dan dikelola oleh United Nations Office for Project Services (UNOPS) serta dilaksanakan oleh PT.Eco Fesyen Indonesia (EFI).
Program itu akan diawali dengan kegiatan penanaman purun, konservasi lahan gambut, dan peletakan batu pertama pembangunan rumah purun di Desa Pulau Geronggang pada Senin (7/6).
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa memberikan penguatan kelompok, pengembangan kapasitas bagi para pengrajin purun serta penyediaan sarana dan pra-sarana produksi kerajinan purun.
Selain itu, diharapkan pula program yang diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lahan gambut ini juga merupakan bagian dari salah satu upaya mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan konservasi purun.
Konservasi merupakan sebuah kegiatan untuk memanajemenkan kehidupan masyarakat dan sumberdaya alamnya, sehingga dapat dipertahankan atau dilestarikan bagi kehidupan yang dipergunakan oleh generasi sekarang atau masa depan.
Sementara tujuan pembangunan rumah purun di salah satu kawasan desa gambut Kabupaten Ogan Komering Ilir,Sumsel itu diarahkan menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Rumah purun tersebut akan dilengkapi dengan beberapa alat kerja yang akan menjadi sarana produksi dan pengembangan kerajinan purun bagi para pengrajin purun, dan disiapkan pula sebagai sarana pendidikan sekaligus mendorong pariwisata purun di Desa Pulau Geronggang, demikian Median Sefnat Sihombing.
Baca juga: Perempuan penganyam purun berperan kembangkan desa gambut Pulantani
Baca juga: Berkah dari rawa gambut untuk mereka yang kreatif
Baca juga: Milenial Kabupaten Ogan Komering Ilir buat kerajinan berbahan purun
Baca juga: Kurangi sampah plastik, program "Sejuta Bakul Purun" diluncurkan di Banjarmasin
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: