Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa jumlah penduduk yang berpindah ke kota (urbanisasi) terutama Jakarta pasca lebaran tidak akan sebesar seperti perkiraan.
"Saya kira tidak akan terlalu besar, hidup di Jakarta kan juga perlu perhitungan cermat," kata Rusman di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Senin malam.
Menurut dia, himbauan agar pemudik lebaran tidak kembali ke Jakarta dengan membawa teman-temannya, tidak akan efektif mengerem keinginan orang datang ke kota-kota.
"Jakarta dan kota-kota lainnya terbuka setiap saat, perpindahan penduduk terjadi setiap saat, jadi ngapain diuber-uber dan dicurigai pasca lebaran," katanya.
Menurut dia, karena sifatnya yang terbuka, orang dapat setiap saat masuk atau datang ke kota sehingga pemerintah daerah tidak perlu terlalu mengekspos masalah itu seperti dengan operasi yustisi.
"Kalau memang terjadi urbanisasi, angkanya tidak terlalu besar. Kalau ada yang bilang 200.000 orang sejak 10 tahun lalu, penduduk Jakarta sudah kayak apa," katanya.
Menurut dia, dimensi urban-rural tetap ada hingga saat ini dan akan tampak sangat jelas ketika lebaran datang.
"Pulang kampung berawal dari adanya urbanisasi, dia harus kembali ke akarnya di kampung halaman. Ini terjadi baik pada mereka yang sukses maupun yang tidak sukses," katanya.(*)
(T.A039/R009)
BPS: Urbanisasi Pasca Lebaran Tak Besar
7 September 2010 05:51 WIB
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: