Polisi Yordania diserang terkait kemarahan pendukung anggota parlemen
Anggota parlemen Yordania menyerukan penolakan atas putusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar di Dewan Perwakilan Rakyat, Amman, Minggu (2/9). Protes muncul di Amman dan provinsi lain menentang putusan pemerintah untuk menaikkan harga bensin oktan 90 dan diesel pada hari Jumat. Raja Yordania Abdullah telah memerintahkan pemerintahan Perdana Menteri Fayez Tarawneh menunda keputusan tersebut setelah 89 anggota parlemen menuntut memorandum, meminta Raja memberhentikan perdana menteri atas keputusan tersebut, menurut keterangan lembaga berita pemerintah. (REUTERS/Muhammad Hamed)
Anggota parlemen, Osama al Ajarma, dilarang aktif dalam kegiatan Parlemen selama satu tahun minggu lalu karena menghina lembaga legislatif itu dalam pidatonya, menghasut seruan protes oleh warga yang sesuku dengan Osama.
Dalam pernyataan terpisah yang diterbitkan oleh kantor berita negara Petra pada Sabtu, Polisi Yordania mengatakan empat anggota pasukan keamanan "yang menangani kerusuhan di daerah Naour terluka dan mereka sedang dirawat."
Juru bicara media polisi mengatakan pasukan keamanan pada Sabtu malam menangani kerusuhan dan pembakaran kendaraan di Naour.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada Sabtu bahwa mereka tidak akan mengizinkan pertemuan apa pun yang melanggar hukum yang mengatur pertemuan publik.
Bentrokan antara beberapa anggota kuat Yordania sering terjadi di negara di mana suku adalah tulang punggung pasukan keamanan dan tentara.
Sumber: Reuters Baca juga: Yordania undur pemilu parlemen ke November, di tengah sejumlah isu
Baca juga: Delegasi DPR berkunjung ke Yordania perkuat kerja sama antarparlemen
Baca juga: Raja Yordania bubarkan parlemen dan tunjuk perdana menteri sementara
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021