Penjualan Nissan Ariya tertunda karena COVID-19 dan kekurangan chip
6 Juni 2021 07:52 WIB
Nissan Ariya terlihat dipajang di stan Dongfeng Nissan selama hari media untuk pameran Auto Shanghai di Shanghai, China pada 19 April 2021 (REUTERS/ALY SONG)
Jakarta (ANTARA) - Ketersediaan SUV listrik terbaru Nissan Motor Co, yaitu Nissan Ariya, akan tertunda karena pandemi virus corona (COVID-19) dan kekurangan chip global, kata seorang eksekutif senior di pembuat mobil itu, dikutip dari Reuters, Minggu.
Nissan mengumumkan tahun lalu bahwa mereka telah merencanakan untuk memulai penjualan Ariya di Jepang mulai pertengahan 2021. "Tetapi peluncuran model terbatas di Jepang telah didorong ke musim dingin ini," kata Wakil Presiden Eksekutif Asako Hoshino kepada wartawan.
"Penjualan di Amerika Serikat dan Eropa biasanya akan datang sekitar dua bulan kemudian," kata Hoshino.
Baca juga: Nissan Qashqai baru berbahan aluminium, model lain menyusul
Dia mengatakan dia mengharapkan model itu akan terjual sekitar puluhan ribu unit pada tahun pertama penjualan, dengan permintaan tertinggi di Eropa.
"Saya pikir di Eropa, (Ariya) tentu saja akan berkontribusi pada penjualan unit (secara keseluruhan)," kata Hoshino ketika ditanya apa arti penting model tersebut bagi pembuat mobil.
Ariya adalah mobil listrik (EV) baru pertama Nissan dalam hampir satu dekade setelah hatchback Leaf, yang mencatatkan namanya sebagai kendaraan listrik pasar massal pertama di dunia.
SUV listrik tersebut rencananya juga akan dijual di China, namun belum ada waktu spesifik yang diungkapkan.
Baca juga: "Crossover" listrik Nissan Ariya debut untuk China bulan ini
Baca juga: Mengintip spesifikasi dan fitur baru Nissan Ariya
Baca juga: Nissan Ariya rilis di Jepang, unggulkan nilai "EV" dan "Crossover SUV"
Nissan mengumumkan tahun lalu bahwa mereka telah merencanakan untuk memulai penjualan Ariya di Jepang mulai pertengahan 2021. "Tetapi peluncuran model terbatas di Jepang telah didorong ke musim dingin ini," kata Wakil Presiden Eksekutif Asako Hoshino kepada wartawan.
"Penjualan di Amerika Serikat dan Eropa biasanya akan datang sekitar dua bulan kemudian," kata Hoshino.
Baca juga: Nissan Qashqai baru berbahan aluminium, model lain menyusul
Dia mengatakan dia mengharapkan model itu akan terjual sekitar puluhan ribu unit pada tahun pertama penjualan, dengan permintaan tertinggi di Eropa.
"Saya pikir di Eropa, (Ariya) tentu saja akan berkontribusi pada penjualan unit (secara keseluruhan)," kata Hoshino ketika ditanya apa arti penting model tersebut bagi pembuat mobil.
Ariya adalah mobil listrik (EV) baru pertama Nissan dalam hampir satu dekade setelah hatchback Leaf, yang mencatatkan namanya sebagai kendaraan listrik pasar massal pertama di dunia.
SUV listrik tersebut rencananya juga akan dijual di China, namun belum ada waktu spesifik yang diungkapkan.
Baca juga: "Crossover" listrik Nissan Ariya debut untuk China bulan ini
Baca juga: Mengintip spesifikasi dan fitur baru Nissan Ariya
Baca juga: Nissan Ariya rilis di Jepang, unggulkan nilai "EV" dan "Crossover SUV"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: