Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia mengeklaim kadar vaksinasi dosis pertama adalah tertinggi di ASEAN karena telah melakukan suntikan dosis pertama pada lebih dari dua juta orang.

"Hingga hari ini kita telah memberikan lebih tiga juta suntikan dosis vaksin, dengan lebih dua juta orang telah menerima satu suntikan dosis vaksin COVID-19," ujar Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin ketika memberikan pernyataan terkait perkembangan Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK), Sabtu.

Dia mengatakan pencapaian itu bukanlah sesuatu yang mudah mengingat pasokan vaksin berada di luar kendali pemerintah.

"Malaysia perlu bersaing dengan negara-negara lain dan bergantung kepada produsen vaksin untuk mendapatkan pasokan," katanya.

Muhyiddin mengatakan PICK telah mencapai 100 hari pelaksanaan sejak tahap pertama, mulai 24 Februari 2021, dengan para petugas di garda depan atau tenaga kesehatan menjadi kalangan pertama yang mendapatkan suntikan vaksin.

"Pada permulaan program ini, kira-kira 5.000 hingga 8.000 suntikan vaksin diberikan setiap hari. Kini kita telah berhasil meningkatkan suntikan vaksin harian sekitar 100,000 sehari," katanya.

Untuk tempo dua bulan mendatang datang, ujar dia, pihaknya akan menerima sekitar 16 juta dosis vaksin COVID-19.

"Dengan pertambahan pasokan vaksin ini, pemerintah menyasarkan kadar vaksinasi harian akan mencapai 150.000 pada bulan ini dan angka ini akan terus meningkat," katanya.

Muhyiddin menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menerima vaksin tahap pertama dan kedua karena mereka dianggap telah memainkan peranan dalam usaha mengekang pandemik.

Baca juga: Malaysia peringatkan peningkatan kematian, kasus COVID-19 pada anak

Baca juga: Gaji menteri dan Wamen Malaysia disumbangkan tangani COVID-19

Baca juga: Malaysia umumkan "total lockdown" pada 1-14 Juni 2021

Hari pertama total lockdown, Kuala Lumpur sepi