Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah menyiapkan desain struktur administrasi kepegawaian agar belanja pegawai dan belanja modal dalam APBN serta APBD menjadi proposional.

Ia mengatakan saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Senin, hal tersebut dilakukan karena disinyalir banyak belanja dialokasikan untuk aparatur negara terutama di daerah sehingga belanja modal terutama untuk pembenahan dan pembangunan infrastruktur menjadi kecil.

"Dalam pertemuan Bogor, memang mengenai penajaman dalam anggaran APBN dan APBD menjadi pembahasan khusus dimana pentingnya kita untuk membuat imbang atau proposional antara belanja aparatur dengan belanja modal," ujar Hatta.

Menurut dia, rencana (grand design) tersebut sedang dibahas melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN). Untuk itu, nantinya, diharapkan anggaran dalam APBN serta APBD dapat memiliki ruang fiskal untuk belanja modal.

Saat ini, ia mengakui saat masih ada ketidakproposionalan (mismatch) dalam struktur administrasi kepegawaian dan masih banyak pos-pos kepegawaian yang memiliki tenaga administrasi yang berlebih.

"Memang adanya mismatch, itu ada pos-pos ada kelebihan pada pos-pos tertentu. Tapi ada yang diperlukan justru kurang tenaga perawat dan dokter, itu justru kurang, tapi juga ada tenaga administrasi berlebihan," ujar Hatta.

Ia mengatakan apabila pos-pos anggaran tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan infrastruktur maka dapat mendorong pertumbuhan sektor riil terutama untuk pembenahan infrastruktur dasar.

"Iklim (infrastruktur) dapat mendorong pertumbuhan sektor riil, untuk infrastruktur dasar, misalnya waduk untuk pangan dan irigasi memang porsinya pemerintah karena tidak ada yang mau investasi disitu," ujarnya.

Ia menyebutkan ada beberapa pos-pos penghematan yang dapat dilakukan untuk menghemat anggaran dan didorong alokasinya untuk infrastruktur antara lain dengan menghemat pembangunan gedung baru serta beberapa perjalanan yang tidak perlu.

"Pembangunan gedung baru, itu bisa ditunda, memanfaatkan yang sudah ada, perjalanan dinas yang tidak perlu, overheat yang bisa ditunda," ujarnya.

Pemerintah dalam APBNP 2010 mengalokasikan belanja pegawai sebesar Rp162,6 triliun dan jumlahnya meningkat sebesar Rp180,6 triliun dalam RAPBN 2011.

Sedangkan belanja modal dalam APBNP 2009 sebesar Rp95 triliun dan meningkat Rp121,6 triliun dalam RAPBN 2011.
(ANT/P003)