IBL
Topang Pelita Jaya menangi gim kedua, Wicak sudah tidak gugup lagi
4 Juni 2021 22:52 WIB
Forward Pelita Jaya Bakrie Jakarta Muhammad Hardian Wicaksono melakukan selebrasi seusai mencetak angka dalam gim kedua final IBL 2021 melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di Mahaka Square Arena, Jakarta, Jumat (4/6/2021). (HO/IBL/Hari Purwanto)
Jakarta (ANTARA) - Pebasket Muhammad Hardian Wicaksono mengaku sudah tidak dibebani rasa gugup ketika menopang Pelita Jaya Bakrie Jakarta memenangi gim kedua final IBL 2021 dengan skor 71-65 atas Satria Muda Pertamina Jakarta di Mahaka Square Arena, Jakarta, Jumat.
Pemain yang akrab disapa Wicak itu mampu membukukan 21 poin dan enam rebound demi membantu Pelita Jaya menyamakan kedudukan 1-1 sekaligus memaksa gim ketiga final dimainkan pada Minggu (6/6).
Angka itu melonjak drastis dibandingkan empat poin yang semuanya berasal dari lemparan bebas di gim pertama.
Baca juga: Gim kedua final IBL 2021 dalam angka
Wicak mengaku ia sangat diganggu rasa gugup ketika menjalani gim pertama final, terlebih itu menjadi partai final perdananya selama berkarier di IBL.
"Jujur saja saya gim pertama overthinking, terlalu gugup, maklum final pertama," kata Wicak selepas dalam jumpa pers virtual selepas gim kedua.
Alih-alih berkonsentrasi dengan permainannya sendiri, Wicak mengaku pikirannya malah tersita akan kemungkinan dia mendapat penjagaan dari kapten Satria Muda Arki Dikania Wisnu yang lebih berpengalaman.
"Gim pertama itu saya malamnya tidak bisa tidur, gelisah. Malah kepikiran sama Arki terus, karena merasa terancam bakal dijaga Arki," ujarnya.
Semua kegugupan itu sirna dan bukan saja berhasil membukukan 21 poin, Wicak juga beberapa kali bisa mematahkan momentum kebangkitan Satria Muda.
Salah satunya pada awal kuarter keempat ketika keunggulan Pelita Jaya terpangkas jadi tersisa dua angka karena tembakan tripoin Juan Laurent Kokodiputra.
Baca juga: Permulaan lembek biang keladi kekalahan Satria Muda di gim kedua final
Wicak meredam momentum itu dengan melesakkan tripoin balasan, sesuatu yang bahkan diakui oleh pelatih kepala Satria Muda Milos Pejic sebagai momen penentu yang menyudahi kesempatan timnya bangkit membalikkan keadaan.
"Alhamdulillah hari ini saya sudah lepas, makanya saya dan kami semua bisa bagus banget malam ini," kata Wicak.
"Satu hal yang terlintas di kepala adalah saya enggak mau pulang hari ini," ujarnya menambahkan.
Apa yang dipikirkan Wicak terbukti menjadi kenyataan, sebab Pelita Jaya memperpanjang napas mereka di final IBL 2021 dengan memaksa gim ketiga dimainkan pada Minggu (6/6).
Bila Wicak dkk mampu menjaga level penampilan mereka dan memenangi gim ketiga nanti, Pelita Jaya akan meraih trofi kedua mereka sejak liga bola basket Indonesia memasuki era profesional pada 2003.
Baca juga: Samakan kedudukan 1-1, Pelita Jaya paksa gim ketiga final dimainkan
Pemain yang akrab disapa Wicak itu mampu membukukan 21 poin dan enam rebound demi membantu Pelita Jaya menyamakan kedudukan 1-1 sekaligus memaksa gim ketiga final dimainkan pada Minggu (6/6).
Angka itu melonjak drastis dibandingkan empat poin yang semuanya berasal dari lemparan bebas di gim pertama.
Baca juga: Gim kedua final IBL 2021 dalam angka
Wicak mengaku ia sangat diganggu rasa gugup ketika menjalani gim pertama final, terlebih itu menjadi partai final perdananya selama berkarier di IBL.
"Jujur saja saya gim pertama overthinking, terlalu gugup, maklum final pertama," kata Wicak selepas dalam jumpa pers virtual selepas gim kedua.
Alih-alih berkonsentrasi dengan permainannya sendiri, Wicak mengaku pikirannya malah tersita akan kemungkinan dia mendapat penjagaan dari kapten Satria Muda Arki Dikania Wisnu yang lebih berpengalaman.
"Gim pertama itu saya malamnya tidak bisa tidur, gelisah. Malah kepikiran sama Arki terus, karena merasa terancam bakal dijaga Arki," ujarnya.
Semua kegugupan itu sirna dan bukan saja berhasil membukukan 21 poin, Wicak juga beberapa kali bisa mematahkan momentum kebangkitan Satria Muda.
Salah satunya pada awal kuarter keempat ketika keunggulan Pelita Jaya terpangkas jadi tersisa dua angka karena tembakan tripoin Juan Laurent Kokodiputra.
Baca juga: Permulaan lembek biang keladi kekalahan Satria Muda di gim kedua final
Wicak meredam momentum itu dengan melesakkan tripoin balasan, sesuatu yang bahkan diakui oleh pelatih kepala Satria Muda Milos Pejic sebagai momen penentu yang menyudahi kesempatan timnya bangkit membalikkan keadaan.
"Alhamdulillah hari ini saya sudah lepas, makanya saya dan kami semua bisa bagus banget malam ini," kata Wicak.
"Satu hal yang terlintas di kepala adalah saya enggak mau pulang hari ini," ujarnya menambahkan.
Apa yang dipikirkan Wicak terbukti menjadi kenyataan, sebab Pelita Jaya memperpanjang napas mereka di final IBL 2021 dengan memaksa gim ketiga dimainkan pada Minggu (6/6).
Bila Wicak dkk mampu menjaga level penampilan mereka dan memenangi gim ketiga nanti, Pelita Jaya akan meraih trofi kedua mereka sejak liga bola basket Indonesia memasuki era profesional pada 2003.
Baca juga: Samakan kedudukan 1-1, Pelita Jaya paksa gim ketiga final dimainkan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: