Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Negara RI (Kabareskrim Polri), Komisaris Jenderal Ito Sumardi, mengimbau masyarakat yang mudik ke kampung halamannya untuk mewaspadai praktik kejahatan di kendaraan umum yang menggunakan modus hipnotis.

"Ini imbauan saja karena banyak penjahat memanfaatkan kesempatan pada saat penumpang sedang tidur lelap malam atau pagi," katanya saat meninjau situasi di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu.

Ito mengatakan Polri bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk melakukan pengamanan di jalur mudik maupun di rangkaian kereta.

"Khususnya pencurian direlnya, cuma mungkin perlu diwaspadai ada hipnotis, jadi masing-masing penumpang diimbau agar betul-betul menjaga harta miliknya," ujarnya.

Ito menuturkan modus operandi kejahatan dengan hipnotis sangat mungkin terjadi saat arus mudik berlangsung."Hipnotis sangat mungkin terjadi dan tiap tahun terjadi. Tapi saat ini belum ada laporan, hanya pencurian biasa," tuturnya.

Ito mengungkapkan, Polri telah mendukung penuh pengamanan di sepanjang jalur mudik dengan mengerahkan anggotanya di daerah-daerah.

"Kita sudah ada langkah-langkah yang dilakukan, semua kereta itu secara terbuka dikawal oleh anggota Polri khususnya Brimob (Brigade Mobil) untuk menjaga keamanan sepanjang rel kereta api maupun gerbong kereta dari segala kemungkinan termasuk kemungkinan sabotase," paparnya menegaskan.

Pada kesempatan itu, Ito melakukan peninjauan dengan didampingi oleh Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan dan Kepala Daerah Operasi (Kadaop) I Mulianta Sinilingga.
(T.E014/C004/P003)