Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian pada 2011 siap memperbaiki infrastruktur lahan maupun irigasi guna meningkatkan produksi pangan guna mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan 2014.

Menteri Pertanian (Mentan), Suswono di Jakarta, Minggu, mengatakan, sejumlah infrastruktur lahan dan irigasi tersebut antara lain jalan usaha tani sepanjang 1.216 km, jaringan irigasi seluas 244 ribu hektar dan perluasan lahan 130.000 hektare serta pembangunan embung.

"Pada 2011 Kementerian Pertanian mendapatkan kenaikan anggaran menjadi Rp16 triliun yang antara lain akan diprioritaskan untuk infrastruktur lahan maupun irigasi," katanya.

Sebelumnya, ketika melakukan panen raya padi hibrida Intani2 di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Mentan menyatakan, pihaknya akan membangun sekitar 5.200 embung di seluruh Tanah Air untuk menyerap air hujan saat musim penghujan sehingga bisa dimanfaatkan saat musim kemarau guna mengairi sawah.

"Setiap kecamatan di Sulsel nantinya minimal ada satu embung untuk satu desa," katanya.

Pada kesempatan itu Suswono menyatakan, tahun ini sekitar 27.000 hektare lahan persawahan di Pulau Jawa mengalami alih fungsi sehingga diperlukan areal penggantinya jika produksi beras dalam negeri tetap ingin ditingkatkan.

Oleh karena itu, pihaknya akan mendukung pencetakan sawah baru terutama di luar Jawa yang salah satunya yakni Kabupaten Merauke Papua yang akan dijadikan sebagai lokasi pengembangan pertanian skala luas atau food estate.

Menyinggung produksi padi nasional saat ini, Suswono menyatakan, pada tahun ini mengalami peningkatan 1,17 persen yang mana untuk padi diharapkan tahun ini mencapai 65,151 juta ton gabah kering giling sedangkan untuk jagung 18,016 juta ton.

Sementara itu, mengenai benih padi hibrida Intani 2, menurut Market Development PT Tanindo Intertraco Area Sulsel, Riswandi, memiliki potensi hasil sebanyak 12,4 ton per hektare.

"Dengan teknik budidaya yang sama dengan padi inbrida setempat, selisih hasil di bidang padi inbrida setempat, selisih hasil dibanding padi inbrida minimal 2 hingga 3 per hektar.

Saat ini, menurut dia, pengembangan padi Intani 2 di seluruh Indonesia mencapai 40 ribu ha yang mana khusus di Sulsel banyak 7.500 ha dan Kabupaten Wajo seluas 3.500 hektare.
(T.S025/A041/P003)