Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA News) - Pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai ramai melintasi Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sejak Minggu dini hari.

Umumnya mereka tiba secara bersama-sama atau berkelompok dan melanjutkan perjalanan secara beriringan menelusuri jalan lintas Sumatera menuju daerah tujuannya.

"Kami sengaja mengambil waktu pagi hari biar dalam perjalanan ke kampung tidak begitu panas. Mudah-mudahan bisa bertahan puasanya," ujar Syarif, salah seorang pemudik ketika ditemui di SPBU Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu.

Ia mengaku sengaja tidak membawa anak dalam mudik menggunakan sepeda motor tersebut karena dilarang oleh pemerintah melalui kepolisian.

"Saya pulang dengan adik, sedangkan anak-anak bersama istri menggunakan kendaraan umum. Namun, kami tetap mengawalnya seperti mau naik-turun kapal serta mobil menuju kampung," kata dia.

Pemudik lainnya, Hasanuddin asal Depok menuju kampung halamannya di Lampung Timur mengaku sengaja berombongan dengan rekan-rekan guna menghindari beragam persoalan di jalan termasuk aksi kejahatan.

"Semua orang tahu Lampung Timur terkenal dengan aksi kriminalitas terutama perampasan sepeda motor," kata dia.

Selama perjalanan mereka pun mengaku akan sering berhenti beberapa kali memanfaatkan rindangnya pepohonan untuk beristirahat sejenak.

"Panasnya cukup menyengat sehingga sering berhenti. Apalagi membawa anak," kata pemudik lainnya, Sukamto yang pulang ke Pringsewu.

Di antara pemudik itu pun mengaku tidak berpuasa guna menjaga stamina selama mengendarai sepeda motor.

"Hutang satu harilah tidak berpuasa. Besok diganti. Allah juga Maha Tahu," kata Herman, yang pulang ke Kabupaten Pesawaran.

Para pemudik yang menggunakan sepeda motor ketika turun dari kapal di Pelabuhan Bakauheni, langsung menyebar ke sejumlah daerah di Lampung. Mereka umumnya berasal dari daerah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

Sementara itu, polisi belum melakukan pengawalan terhadap para pemudik yang menggunakan sepeda motor, karena kehadiran masih dalam kategori biasa dan jalur lintas Sumatera pun tidak padat.
(T.T013/A041/P003)