Bandung (ANTARA News) - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyanto mengatakan, pihaknya masih kesulitan mengumpulkan informasi di lapangan, karena masih belum ada keterangan dari humas di gedung Pakuan dan staf Gubernur, terkait insiden penembakan.

"Kita bisa lihat dari hasil penyidikan di lapangan, nanti baru akan kita lakukan proses hukum terhadap pelaku yang diduga melakukan kelalaian, namun untuk mengumpulkan informasi tersebut perlu ada penjelasan dari pihak kegubernuran, dan saksi pada saat kejadian," ujar Kapolrestabes saat dihubungi wartawan, Sabtu.

Saat ini, kata polisi, pihaknya masih kesulitan mendapat informasi dan mengumpulkan barang bukti senapan angin tersebut, karena belum adanya kejelasan data serta kejadian yang terjadi di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat itu.

"Korban sesaat setelah kejadian langsung dibawa ke RS Santos terlebih dahulu, lalu dibawa ke RS Boromeus karena akan dilakukan operasi terhadap korban berinisial RA, " ungkap Kapolrestabes.

Adanya insiden penembakan oleh teman anak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di gedung Negara Pakuan Jawa Barat Jumat sore kemarin masih belum menemukan titik terang.

Penembakan yang dilakukan oleh teman anak Gubernur Jabar tersebut, kini masih dalam penyidikan Kepolisian Resor Kota Bandung, bahkan pihak kepolisian mengaku kesulitan mendapatkan informasi dari pihak gedung Negara Pakuan Jawa Barat.

Korban RA yang mengalami luka di bagian kepala belakang, saat ini sudah berhasil dioperasi sejak semalam sekitar pukul 23.00 WIB, dan kini di rawat di ruang Maria RS Boromeus Bandung.

" Korban sudah kembali sadar, setelah siuman Jumat sekitar pukul 23.00 WIB, korban yang mengalami luka di bagian tulang belakang kepala, kini masih dalam perawatan," ungkap Jaya.

Pelaku yang juga teman anak gubernur berinisial RZ, kini belum dimintai keterangan terkait insiden kelalaian tersebut.

Pihak kepolisian sendiri berkomitmen akan menuntaskan terkait kasus ini, guna mengetahui kejelasan dari insiden penembakan ini.
(ANT-214/B010)