New Delhi (ANTARA News) - Ketergantungan global kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk minyak mentah akan meningkat dalam lima hingga 10 tahun berikutnya karena produksi oleh negara-negara non-OPEC jatuh, ketua Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan Jumat.

"Kami telah melihat peningkatan pasokan non-OPEC. Tapi dalam jangka menengah, produksi non-OPEC akan mengalami penurunan," Nobuo Tanaka, direktur eksekutif lembaga itu mengatakan kepada wartawan di sela-sela konferensi di New Delhi.

"Jadi ketergantungan pada minyak OPEC akan meningkat," katanya.

Prakiraan badan itu umumnya dianggap sebagai indikator penentu arah untuk industri energi.

Ke-12 anggota OPEC, yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan

Kuwait, memompa sekitar 40 persen minyak mentah dunia.

Bulan lalu, IEA memperkirakan permintaan minyak dunia akan tumbuh 1,8 juta barel per hari pada tahun-ke-tahun menjadi 86,6 juta barel per hari pada 2010.

Sebagian besar permintaan minyak ekstra pada 2010 diatur diserap oleh pasokan non-OPEC, yang diperkirakan akan meningkat karena produksi yang lebih tinggi dari perkiraan di Rusia, Amerika Serikat, dan China.

Tanaka mengatakan, pasar minyak dunia saat ini mendapat pasokan baik.

"Tingkat stok dalam OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan

Pembangunan) masih tinggi," katanya. "OPEC memiliki cadangan

kapasitas yang sangat baik pada saat ini."

Dia mengatakan, pihaknya sulit untuk memproyeksikan tindakan apa yang akan diambil OPEC selama pertemuan 14 Oktober di Wina.

Dalam pertemuan Oktober itu, diperkirakan tidak akan ada perubahan untuk kuota produksi OPEC.

"Kami berharap OPEC akan melihat lebih dekat keadaan fundamental dan mengambil tindakan yang cepat," kata Tanaka.(*)

AFP/A026/A027