Satgas: Ada 214 kasus baru COVID-19 di Aceh, 21 daerah masih oranye
3 Juni 2021 19:55 WIB
Tiga warga duduk di kursi menjalani terapi berjemur dengan sinar matahari di ruangan terbuka perawatan pasien COVID-19 UGD Pinere Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Daerah Aceh, Banda Aceh, Aceh, Senin (17/5/2021). ANTARA/Ampelsa.
Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan penambahan 214 kasus positif baru di daerahnya sehingga total sudah mencapai 15.454 orang.
"Kasus positif bertambah lagi hari ini sebanyak 214 orang,” kata Juru Biaca COVID-19 Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Dia menjelaskan penambahan kasus baru itu paling banyak warga Banda Aceh 83 orang, Aceh Besar 52 orang, Lhokseumawe 11 orang, Langsa dan Aceh Barat tujuh orang, Sabang enam orang, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara lima orang.
Selanjutnya, warga Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya dan Pidie masing-masing tiga orang, kemudian dua orang warga Simeulue, Bireuen, Nagan Raya dan Bener Meriah serta delapan orang warga luar daerah Aceh.
Baca juga: Tekan penyebaran COVID-19, Aceh lakukan vaksinasi secara masif
Baca juga: Sempat bertemu Gubernur, Bupati Aceh Besar nyatakan negatif COVID-19
Selain itu, hari ini juga terjadi penambahan 48 pasien sembuh meliputi warga Pidie 27 orang, Banda Aceh 11 orang, Aceh Tamiang delapan orang dan warga Aceh Jaya dua orang.
“Tujuh orang penderita COVID-19 dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir yakni warga Nagan Raya dan Aceh Selatan dua orang, serta masing-masing satu orang warga Bireuen, Aceh Tamiang dan Langsa,” katanya.
Secara akumulatif, kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 15.454 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 11.939 orang, penderita yang masih dirawat 2.909 orang dan kasus meninggal dunia telah mencapai 606 orang.
Saat ini, dia menambahkan, dari 23 kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia itu, 21 daerah di antaranya masih zona oranye atau risiko sedang penularan virus corona, sedangkan Nagan Raya dan Kota Subulussalam zona kuning atau risiko rendah.
“Zona kuning maupun zona oranye bukan zona aman bagi penyebaran viris corona, transmisi lokal masih sangat mungkin terjadi. Karena itu, semua elemen perlu bekerja lebih keras agar segera naik kelas menjadi zona hijau, zona yang relatif aman dari lonjakan kasus corona,” katanya.
Ia mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 Aceh meminta masyarakat untuk terus melakukan upaya-upaya pengurangan kasus positif baru, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan jumlah korban meninggal dunia.
Upaya pencegahan yang masih harus dilakukan oleh setiap warga seperti disiplin memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, tidak berkerumun dan mencuci tangan, katanya.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan, protokol perawatan pasien di rumah sakit rujukan dan protokol isolasi mandiri juga harus terus ditingkatkan secara simultan di setiap kabupaten/kota.
“Berjuang melawan virus corona harus simultan, berkolaborasi, dan melalui gerakan bersama, supaya pandemi COVID-19 ini cepat berakhir,” katanya.*
Baca juga: Aceh laporkan 101 kasus baru warga positif COVID, total jadi 15.240
Baca juga: Bertambah 15 pasien COVID-19 meninggal di Aceh total 596 kasus
"Kasus positif bertambah lagi hari ini sebanyak 214 orang,” kata Juru Biaca COVID-19 Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.
Dia menjelaskan penambahan kasus baru itu paling banyak warga Banda Aceh 83 orang, Aceh Besar 52 orang, Lhokseumawe 11 orang, Langsa dan Aceh Barat tujuh orang, Sabang enam orang, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara lima orang.
Selanjutnya, warga Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya dan Pidie masing-masing tiga orang, kemudian dua orang warga Simeulue, Bireuen, Nagan Raya dan Bener Meriah serta delapan orang warga luar daerah Aceh.
Baca juga: Tekan penyebaran COVID-19, Aceh lakukan vaksinasi secara masif
Baca juga: Sempat bertemu Gubernur, Bupati Aceh Besar nyatakan negatif COVID-19
Selain itu, hari ini juga terjadi penambahan 48 pasien sembuh meliputi warga Pidie 27 orang, Banda Aceh 11 orang, Aceh Tamiang delapan orang dan warga Aceh Jaya dua orang.
“Tujuh orang penderita COVID-19 dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir yakni warga Nagan Raya dan Aceh Selatan dua orang, serta masing-masing satu orang warga Bireuen, Aceh Tamiang dan Langsa,” katanya.
Secara akumulatif, kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 15.454 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 11.939 orang, penderita yang masih dirawat 2.909 orang dan kasus meninggal dunia telah mencapai 606 orang.
Saat ini, dia menambahkan, dari 23 kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia itu, 21 daerah di antaranya masih zona oranye atau risiko sedang penularan virus corona, sedangkan Nagan Raya dan Kota Subulussalam zona kuning atau risiko rendah.
“Zona kuning maupun zona oranye bukan zona aman bagi penyebaran viris corona, transmisi lokal masih sangat mungkin terjadi. Karena itu, semua elemen perlu bekerja lebih keras agar segera naik kelas menjadi zona hijau, zona yang relatif aman dari lonjakan kasus corona,” katanya.
Ia mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 Aceh meminta masyarakat untuk terus melakukan upaya-upaya pengurangan kasus positif baru, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan jumlah korban meninggal dunia.
Upaya pencegahan yang masih harus dilakukan oleh setiap warga seperti disiplin memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, tidak berkerumun dan mencuci tangan, katanya.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan, protokol perawatan pasien di rumah sakit rujukan dan protokol isolasi mandiri juga harus terus ditingkatkan secara simultan di setiap kabupaten/kota.
“Berjuang melawan virus corona harus simultan, berkolaborasi, dan melalui gerakan bersama, supaya pandemi COVID-19 ini cepat berakhir,” katanya.*
Baca juga: Aceh laporkan 101 kasus baru warga positif COVID, total jadi 15.240
Baca juga: Bertambah 15 pasien COVID-19 meninggal di Aceh total 596 kasus
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: