"Apa yang disampaikan Pak Rektor dalam orasi ilmiah dengan judul Masyarakat Maritim 5.0 dan ancaman keamanan maritim digital semakin memperkuat landasan intelektual tentang pentingnya doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Dalam orasi ilmiahnya di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, tersebut, kata Hasto, Prof. Octavian menegaskan gambaran menyeluruh tentang kepentingan maritim nasional, khususnya di dalam menyelesaikan sengketa perbatasan maritim.
Baca juga: Poros Maritim Dunia bukan jadikan sumber daya laut sebagai ATM
Di dalam memperjuangkan kepentingan maritim itu, lanjut Hasto, Indonesia tidak bisa mengabaikan terhadap transformasi sosial dengan terjadinya digitalisasi yang oleh Trimmel (2017) hubungan manusia dengan komputer mencapai taraf yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Menurut dia, gagasan Prof. Octavian di dalam memerjuangkan blue economy, pendayagunaan sumber daya maritim dengan teknologi digital, membangun ekosistem masyarakat maritim, yang dukung oleh transformasi pendidikan tinggi maritim, dan bagaimana membangun kapabilitas pertahanan laut di dalam menghadapi berbagai ancaman seperti siber maritim, sangat menarik.
Baca juga: Pemerintah jangan lupa wujudkan Poros Maritim Dunia