Jakarta (ANTARA) - Huawei Technologies Co. pada Rabu meluncurkan sistem operasi (operating system/OS) yang dikembangkan sendiri untuk smartphone, dalam upaya membuka jalan memisahkan bisnisnya dari Amerika Serikat (AS) dan dominasi Google.

Harmony OS akan dimuat dengan smartphone lipat Mate X2, yang dirilis pada Februari, karena langkah-langkah kontrol ekspor yang diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump telah merusak kinerja kerja sama.

Baca juga: GSMA: Lisensi spektrum 6 GHz penting untuk optimalkan 5G

Dengan berkembangnya spekulasi bahwa Huawei dapat diblokir dalam mengakses sistem Android yang dioperasikan oleh perusahaan teknologi Google, pabrikan China itu telah mengembangkan sistem operasinya sendiri selama lima tahun terakhir.

Pada bulan Agustus 2019, Harmony OS secara resmi diluncurkan untuk digunakan di perangkat pintar seperti TV dan perangkat pintar yang terhubung, yang secara kolektif dikenal sebagai internet of things atau IoT, tetapi tidak untuk smartphone.

Trump, pada Mei 2019, mendeklarasikan keadaan darurat yang melarang perusahaan Amerika menggunakan teknologi dan layanan telekomunikasi yang disediakan oleh entitas yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, yang menargetkan Huawei.

Beijing dan Washington tetap berselisih atas beberapa masalah, termasuk perdagangan, teknologi canggih, Hong Kong, Taiwan, dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia China di beberapa wilayah di negara itu, demikian dilansir Kyodo News.

Baca juga: Teknologi Huawei wujudkan sistem keselamatan kerja nihil kecelakaan

Baca juga: Samsung duduki peringkat kedua jual perangkat "wearable" secara global

Baca juga: Lawan sanksi AS, Pendiri Huawei desak pengembangan perangkat lunak