Bantul, DIY (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan pasien konfirmasi positif COVID-19 di daerah itu, dalam sehari terakhir bertambah 117 orang, sehingga jumlah total kasus hingga hari Rabu (2/6) naik menjadi sebanyak 14.330 orang.

Dalam keterangan resmi di Bantul, Rabu malam, Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul Abdul Halim Muslih, menyebutkan bahwa tambahan kasus baru tersebut antara lain dari Kecamatan Jetis 27 orang, disusul Banguntapan 25 orang, kemudian Pandak 18 orang, dan Kasihan 12 orang.

Selanjutnya dari Srandakan tujuh orang, Piyungan enam orang, serta Bambanglipuro lima orang, dan Sewon juga lima orang, sisanya dari Pleret tiga orang, dari Sanden, Pajangan, dan Imogiri masing-masing dua orang, serta dari Kretek, Bantul, dan Dlingo masing-masing satu orang.

Meski demikian, kata dia, dalam periode yang sama terdapat pasien COVID-19 sembuh berjumlah 78 orang, dari Banguntapan 16 orang, Sewon 11 orang, serta Bambanglipuro, Jetis, dan Pleret masing-masing sembilan orang, kemudian Kretek enam orang, dan Pundong lima orang, serta Imogiri lima orang.

Sisanya dari Pandak tiga orang, Bantul tiga orang, dan Dlingo satu orang, serta Kasihan satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari COVID-19 di Bantul secara akumulasi berjumlah 13.050 orang.

Sedangkan untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini ada satu orang dari Kecamatan Pleret, sehingga total kasus kematian di Bantul saat ini sebanyak 377 orang.

Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka data pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per hari Rabu (2/6) sebanyak 903 orang.

Abdul Halim Muslih mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dalam kehidupan sehari-hari.

"Dan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Bantul bertambah 64 menjadi 14.158 orang

Baca juga: Kemenkes dukung penanganan COVID-19 Pemkab Bantul

Baca juga: Bantul persiapkan sektor pariwisata bangkit pada masa pandemi COVID-19

Baca juga: Pemkab: Pemudik tidak terdeteksi di perbatasan wajib isolasi mandiri