Laporan dari Kuala Lumpur
PCIM Malaysia bantu PMI terdampak pembatasan penuh
2 Juni 2021 18:27 WIB
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia memberikan bantuan kepada salah seorang keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkena dampak "total lockdown" atau pembatasan pergerakan penuh. ANTARA Foto/Ho-Khoiruddin (1)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia memberikan bantuan kepada salah seorang keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkena dampak "total lockdown" atau pembatasan pergerakan penuh.
"Ada telepon darurat ke PCIM Malaysia. Ada PMI yang tidak mampu membeli makanan katanya. Sudah kami antar bantuan sembako ke kawasan Cheras," ujar Ketua Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU), Khoiruddin di Kuala Lumpur, Rabu.
Khoiruddin mengatakan tim MPSKU melakukan pembagian tugas karena pada saat bersamaan mereka sedang melakukan survei lembu untuk keperluan ibadah qurban.
"Ternyata ada suami istri dengan anak satu yang sudah tidak bekerja. Budget uang mau dia gunakan untuk pulang sedangkan pendaftaran rekalibrasi pulang sudah ditutup karena 'lockdown'. Sambil nunggu dia kehabisan bekal karena uangnya terbatas," katanya.
Tim MPSKU PCIM Malaysia kemudian memberi beras, telur dan pampers untuk bayi.
"Inisiasi PCIM untuk membantu PMI sudah menjadi naluri Muhammadiyah sebagai organisasi pergerakan. Jadi tidak menunggu komando organisasi lain," kata Khoiruddin.
Sebelumnya Sekretaris Umum PCIM Malaysia Sulthon Kamal dalam rapat pimpinan menyampaikan kalau KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pada Minggu kedua pada saat "total lockdown" melalui AOMI dan PCIM akan menangani ranting-ranting serta melihat perkembangan.
Wakil Ketua PCIM Malaysia, Ali Imron, mengusulkan mengantisipasi pembatasan total sebaiknya MPSKU dan Lazismu melakukan penggalangan dana dengan memastikan penyaluran ke target yang tepat.
Pada saat "total lockdown" atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) tahun sebelumnya PCIM Malaysia juga melakukan bakti sosial membantu WNI terdampak.
Pada kesempatan terpisah Presidium Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) Malaysia, Hardjito Warno, mengusulkan agar PCIM Malaysia menjadi koordinator daerah Chow kit dan sekitarnya untuk distrusi bantuan.
Baca juga: Mahathir nilai Malaysia belum "total lockdown"
Baca juga: Suasana Kuala Lumpur sepi pada hari pertama total lockdown
"Ada telepon darurat ke PCIM Malaysia. Ada PMI yang tidak mampu membeli makanan katanya. Sudah kami antar bantuan sembako ke kawasan Cheras," ujar Ketua Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU), Khoiruddin di Kuala Lumpur, Rabu.
Khoiruddin mengatakan tim MPSKU melakukan pembagian tugas karena pada saat bersamaan mereka sedang melakukan survei lembu untuk keperluan ibadah qurban.
"Ternyata ada suami istri dengan anak satu yang sudah tidak bekerja. Budget uang mau dia gunakan untuk pulang sedangkan pendaftaran rekalibrasi pulang sudah ditutup karena 'lockdown'. Sambil nunggu dia kehabisan bekal karena uangnya terbatas," katanya.
Tim MPSKU PCIM Malaysia kemudian memberi beras, telur dan pampers untuk bayi.
"Inisiasi PCIM untuk membantu PMI sudah menjadi naluri Muhammadiyah sebagai organisasi pergerakan. Jadi tidak menunggu komando organisasi lain," kata Khoiruddin.
Sebelumnya Sekretaris Umum PCIM Malaysia Sulthon Kamal dalam rapat pimpinan menyampaikan kalau KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pada Minggu kedua pada saat "total lockdown" melalui AOMI dan PCIM akan menangani ranting-ranting serta melihat perkembangan.
Wakil Ketua PCIM Malaysia, Ali Imron, mengusulkan mengantisipasi pembatasan total sebaiknya MPSKU dan Lazismu melakukan penggalangan dana dengan memastikan penyaluran ke target yang tepat.
Pada saat "total lockdown" atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) tahun sebelumnya PCIM Malaysia juga melakukan bakti sosial membantu WNI terdampak.
Pada kesempatan terpisah Presidium Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) Malaysia, Hardjito Warno, mengusulkan agar PCIM Malaysia menjadi koordinator daerah Chow kit dan sekitarnya untuk distrusi bantuan.
Baca juga: Mahathir nilai Malaysia belum "total lockdown"
Baca juga: Suasana Kuala Lumpur sepi pada hari pertama total lockdown
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: