Presiden: Hindari Aksi Berlebihan Sikapi Malaysia
2 September 2010 05:32 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/9) malam. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak agar menghindari tindakan berlebihan dalam menyikapi ulah Malaysia. "Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Saya sungguh mengerti keprihatinan, kepedulian, bahkan emosi yang saudara-saudara rasakan," kata Presiden dalam pidatonya di Mabes TNI Jakarta, Rabu malam.
Presiden mengemukakan, yang dilakukan Pemerintah dalam menyikapi sikap Malaysia belakangan ini adalah cerminan dari keprihatinan bersama.
"Namun, saya mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan menambah masalah yang ada," katanya.
Kepala Negara menambahkan, kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan yang lain.
"Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat, tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif, juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia," tutur Yudhoyono.
Presiden menjelaskan, sejak dirinya menerima laporan mengenai insiden tersebut pada 14 Agustus pagi, langsung memberikan berbagai instruksi.
Pertama, Kepala Negara meminta agar ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan segera dikembalikan dalam keadaan selamat.
"Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut," ungkap Yudhoyono.
Tak hanya itu, Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri langsung melakukan tindakan-tindakan cepat, untuk mengelola penanganan insiden tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera diselesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi," kata Presiden.
Yudhoyono menambahkan, "Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistem pun telah bekerja."(*)
(T.R018*P008*G003/R009)
Presiden mengemukakan, yang dilakukan Pemerintah dalam menyikapi sikap Malaysia belakangan ini adalah cerminan dari keprihatinan bersama.
"Namun, saya mengajak untuk menjauhi tindakan-tindakan yang berlebihan, seperti aksi-aksi kekerasan, karena hanya akan menambah masalah yang ada," katanya.
Kepala Negara menambahkan, kekerasan sering memicu terjadinya kekerasan yang lain.
"Harapan untuk menyelesaikan masalah ini dengan serius dan tepat, tanpa disertai aksi-aksi yang destruktif, juga saya terima dari saudara-saudara kita rakyat Indonesia yang saat ini berada di Malaysia," tutur Yudhoyono.
Presiden menjelaskan, sejak dirinya menerima laporan mengenai insiden tersebut pada 14 Agustus pagi, langsung memberikan berbagai instruksi.
Pertama, Kepala Negara meminta agar ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan segera dikembalikan dalam keadaan selamat.
"Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut," ungkap Yudhoyono.
Tak hanya itu, Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri langsung melakukan tindakan-tindakan cepat, untuk mengelola penanganan insiden tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan saya ingin agar masalah ini segera diselesaikan secara tuntas, dengan mengutamakan langkah-langkah diplomasi," kata Presiden.
Yudhoyono menambahkan, "Saya ingin mengatakan bahwa sejak terjadinya kasus ini pemerintah telah bertindak. Sistem pun telah bekerja."(*)
(T.R018*P008*G003/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: