Palu (ANTARA News) - Sebuah rumah dinas yang ditinggali Wakil Kepala Kepolisian Resort Buol, Sulawesi Tengah, dijarah massa yang melakukan sweeping (penyisiran) terhadap polisi di Buol, Rabu malam.

"Iya, rumah Wakapolres Kompol Ali dijarah massa," kata Kapolres Buol AKBP Amin Litarso saat dihubungi ANTARA per telepon dari Palu, Rabu malam.

Dia mengatakan, massa mengambil sejumlah barang berharga yang berada di dalam rumah tersebut dan membawanya pergi.

Selain menjarah rumah Wakapolres, massa juga membakar tiga rumah milik anggota Polri yang bertugas di Polres Buol.

Dia menambahkan, beberapa sarana kepolisian seperti sepeda motor operasional dan pakaian seragam yang berada di Balai Tempat Umum (BTU) Buol juga menjadi sasaran amuk massa.

"Di lokasi itu, tiga dari empat motor milik anggota di BTU dibakar dan satu lainnya dirusak," katanya.

Kapolres Amin Litarso juga membenarkan adanya upaya penyisiran warga terhadap para anggota polisi baik di asrama, kos-kosan maupun di lokasi lain.

"Saya juga mendapat informasi bahwa sejumlah warga di Desa Lakea memblokir jalan masuk ke Kota Buol untuk menghalangi pasukan BKO yang ingin memasuki wilayah Buol," kata Amin Litarso.

Kerusuhan Buol pecah Selasa malam menyusul tewasnya seorang tahanan Polsek Biau bernama Kasmir Timumun pada Senin (30/8) sore.

Keluarga menduga tewasnya Kasmir Timumun, warga Kelurahan Leok II yang bekerja sebagai tukang ojek itu, akibat penganiayaan oknum polisi.

Kasmir ditahan karena kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota kepolisian di kota itu, tetapi hari Senin dia tewas di dalam tahanan.

Sebagai buntut dari kematiannya, Selasa sekitar pukul 21.30 Wita, ribuan warga mendatangi Mapolsek Biau hingga mengakibatkan kerusuhan dan mengakibatkan tujuh orang tewas terkena tembakan dan puluhan lainnya luka-luka. (ANT-106/K004)