Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh sekitar 4,1 persen sampai 5,1 persen dan tahun depan 5 persen sampai 5,5 persen.

“Kami perkirakan antara 4,1 persen sampai 5,1 persen (tahun ini), sementara tahun depan 5 persen sampai 5,5 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.

Perry Warjiyo menyebutkan angka pertumbuhan tersebut akan terealisasi dengan didorong oleh ekspor dan investasi.

Baca juga: Sri Mulyani paparkan faktor ekonomi 2022 ditargetkan tumbuh 5,8 persen

Ia menuturkan seiring adanya pertumbuhan ekonomi global yang membaik maka akan memberi peluang bagi peningkatan ekspor Indonesia.

Sementara untuk investasi, ia mengatakan akan bergantung pada implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang akan mendorong efektivitas produksi dan sektor riil.

Tak hanya itu, proyeksi pertumbuhan juga akan tercapai melalui keberlanjutan dukungan dari stimulus fiskal dengan tetap mempertimbangkan stabilitas.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi global dibayangi perbedaan kecepatan pemulihan

Selain itu Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan konsumsi tetap menjadi aspek penting dalam mendorong pertumbuhan namun masih akan bergantung pada progres program vaksinasi COVID-19.

Menurutnya, kecepatan program vaksinasi akan mempengaruhi aktivitas konsumsi masyarakat serta pembukaan sektor riil.

“Tentu saja berbagai faktor tadi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Baca juga: Ekonomi kawasan APEC diperkirakan tumbuh 6,3 persen tahun ini