Makassar (ANTARA News) - Aksi unjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan di Makassar selama bulan Ramadhan menurun drastis dibanding bulan sebelumnya.

Dari data yang dihimpun dari Panitia Aspirasi DPRD Sulsel pada Rabu disampaikan bahwa sampai hari 22 puasa, baru dua kali aksi unjuk rasa.

Unjuk rasa tersebut dilakukan 30 Agustus oleh Forum Mahasiswa Merah Putih Bulukumba yang meminta DPRD Sulsel mengawasi janji-janji politik bupati terpilih.

Selanjutnya, unjuk rasa dari PT Bomar pada 18 Agustus yang menuntut pengangkatan buruh harian menjadi pegawai tetap dan tuntutan gaji diatas upah minimum Provinsi Sulsel 2010.

Jumlah tersebut jauh di bawah unjuk rasa sebelum Ramadhan yang mencapai rata-rata sembilan setiap bulan atau 64 kali unjuk rasa selama 2010.

Sementara untuk tahun 2009, panitia aspirasi mencatat, ada 81 aksi unjuk rasa yang dilangsungkan di gedung DPRD.

"Dari September 2009 sampai Mei 201, pengunjukrasa umumnya menuntut tentang kasus century," kata Plt Kasubag Pelaporan DPRD Sulsel, Surya Darma.

Pada periode tersebut, juga beberapa kali unjuk rasa dari Serikat Rakyat Miskin Kota (SRMI) yang menuntut sistem pelayanan penyelenggaraan kesehatan gratis Sulsel.

(ANT-099/S023/S026)