PELNI rencanakan tambah mesin cetak tiket mandiri
1 Juni 2021 18:48 WIB
Calon penumpang melakukan proses cetak tiket secara mandiri pada vending machine PT PELNI (Persero). (PT PELNI)
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) berencana untuk menambah hadirnya mesin cetak boarding pass atau tiket kapal secara mandiri melalui vending machine pada pelabuhan keberangkatan kapal sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kapal.
"Peningkatan layanan terus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari sisi fasilitas di atas kapal hingga sarana penunjang lainnya," kata Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Opik Taufik dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Opik menyampaikan, sebagai perusahaan penerima dana Public Service Obligation (PSO), PELNI berkomitmen untuk melaksanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya.
Ia menerangkan pada awal penggunaan vending machine tahun 2019, PELNI telah menyediakan di 7 pelabuhan keberangkatan meliputi pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya, Semarang, Makassar, Belawan, Bitung, dan Ambon.
"Hingga tahun 2020, PELNI telah menambah fasilitas vending machine di pelabuhan BauBau, Denpasar, dan Balikpapan. Tahun ini, perusahaan mengupayakan agar dapat terpasang pada tiga pelabuhan lain seperti di Batam, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun," ungkapnya.
Ia berharap agar mesin cetak tiket kapal mandiri dapat terpasang pada seluruh pelabuhan keberangkatan kapal PELNI sehingga dapat memudahkan seluruh pelanggan kapal.
"Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan. Penumpang tidak lagi harus mendatangi kantor cabang untuk menukarkan tiket tapi kini bisa langsung cetak pada hari h keberangkatan di pelabuhan," ujarnya.
Selain itu, layanan prima juga tetap dilakukan PELNI dalam meningkatkan protokol kesehatan selama berlayar di masa pandemi Covid-19. Kru kapal secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas dan sarana yang ada diatas kapal seperti mini gym, seat/kasur penumpang, penyediaan hand sanitizer pada sudut-sudut kapal, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruang-ruang kapal.
"Dalam pelayanan makan selama pelayaran, pengambilan makanan dan minuman saat ini dilakukan secara mandiri oleh penumpang. Makanan juga telah kami kemas dalam box sehingga tetap higienis," katanya.
Opik menambahkan, saat ini 26 kapal penumpang PELNI juga telah dilengkapi dengan fasilitas GeNose C-19.
"Perusahaan menyediakan fasilitas GeNose sebagai alat screening kesehatan seluruh kru kapal yang bertugas. Namun, alat GeNose C-19 juga dapat dipergunakan untuk melakukan skrining kepada penumpang yang tiba-tiba memiliki gejala tertentu dalam pelayaran. Kami pun juga menghimbau agar para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menjaga jarak saat tiba di pelabuhan yang menjadi tanggung jawab otoritas pelabuhan,” pungkasnya.
Baca juga: Pandemi, Pelni perlu berdayakan tol laut penuhi kebutuhan logistik
Baca juga: Menhub apresiasi Pelni atas pelayanan di masa peniadaan mudik
Baca juga: Angkutan barang PELNI naik 70 persen di masa peniadaan mudik
"Peningkatan layanan terus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari sisi fasilitas di atas kapal hingga sarana penunjang lainnya," kata Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Opik Taufik dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Opik menyampaikan, sebagai perusahaan penerima dana Public Service Obligation (PSO), PELNI berkomitmen untuk melaksanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya.
Ia menerangkan pada awal penggunaan vending machine tahun 2019, PELNI telah menyediakan di 7 pelabuhan keberangkatan meliputi pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya, Semarang, Makassar, Belawan, Bitung, dan Ambon.
"Hingga tahun 2020, PELNI telah menambah fasilitas vending machine di pelabuhan BauBau, Denpasar, dan Balikpapan. Tahun ini, perusahaan mengupayakan agar dapat terpasang pada tiga pelabuhan lain seperti di Batam, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun," ungkapnya.
Ia berharap agar mesin cetak tiket kapal mandiri dapat terpasang pada seluruh pelabuhan keberangkatan kapal PELNI sehingga dapat memudahkan seluruh pelanggan kapal.
"Perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan. Penumpang tidak lagi harus mendatangi kantor cabang untuk menukarkan tiket tapi kini bisa langsung cetak pada hari h keberangkatan di pelabuhan," ujarnya.
Selain itu, layanan prima juga tetap dilakukan PELNI dalam meningkatkan protokol kesehatan selama berlayar di masa pandemi Covid-19. Kru kapal secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas dan sarana yang ada diatas kapal seperti mini gym, seat/kasur penumpang, penyediaan hand sanitizer pada sudut-sudut kapal, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruang-ruang kapal.
"Dalam pelayanan makan selama pelayaran, pengambilan makanan dan minuman saat ini dilakukan secara mandiri oleh penumpang. Makanan juga telah kami kemas dalam box sehingga tetap higienis," katanya.
Opik menambahkan, saat ini 26 kapal penumpang PELNI juga telah dilengkapi dengan fasilitas GeNose C-19.
"Perusahaan menyediakan fasilitas GeNose sebagai alat screening kesehatan seluruh kru kapal yang bertugas. Namun, alat GeNose C-19 juga dapat dipergunakan untuk melakukan skrining kepada penumpang yang tiba-tiba memiliki gejala tertentu dalam pelayaran. Kami pun juga menghimbau agar para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menjaga jarak saat tiba di pelabuhan yang menjadi tanggung jawab otoritas pelabuhan,” pungkasnya.
Baca juga: Pandemi, Pelni perlu berdayakan tol laut penuhi kebutuhan logistik
Baca juga: Menhub apresiasi Pelni atas pelayanan di masa peniadaan mudik
Baca juga: Angkutan barang PELNI naik 70 persen di masa peniadaan mudik
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: