San Salvador (ANTARA) - Pengadilan El Salvador memerintahkan pembebasan ibu muda yang divonis 30 tahun penjara karena kasus pembunuhan, menyusul kematian calon anaknya pada 2012, menurut otoritas pada Senin (31/5).
Sara Rogel ditahan pada Oktober 2012 setelah mendatangi rumah sakit dengan kondisi perdarahan usai terjatuh saat melakukan pekerjaan rumah. Saat menjadi mahasiswa berusia 22 tahun, Rogel disidang dan divonis atas kematian anaknya yang belum lahir.
Hukum Salvador memberlakukan salah satu larangan paling ketat di dunia terkait aborsi tanpa pengecualian untuk pemerkosaan, inses atau ketika nyawa sang ibu terancam.
Baca juga: Puluhan ribu protes menentang aturan aborsi di Polandia
Baca juga: Korsel usul RUU baru yang izinkan aborsi maksimal sampai 14 minggu
Setelah delapan tahun mendekam di penjara, salah satu hakim di penjara Cojutepeque di El Salvador timur memberikan pembebasan awal setelah menerima permohonan grasi dari pengacaranya, kata kepala juru bicara pengadilan, Ulises Marinero.
Akan tetapi, Rogel masih akan ditahan sebab jaksa penuntut masih memiliki waktu lima hari untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.
"Kami merasa putusan tersebut sangat memuaskan berkat upaya yang telah kami lakukan untuk membebaskan semua perempuan ini yang telah dikriminalisasi karena mengalami kondisi darurat kebidanan seperti Sara," kata pengacaranya, Abigail Cortez kepada Reuters.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tersangka kasus obat keras buat aborsi terancam hukuman 15 tahun
Baca juga: Parlemen Thailand dukung aborsi untuk kandungan maksimal 12 minggu
El Salvador bebaskan ibu yang divonis 30 tahun karena kematian janin
1 Juni 2021 09:10 WIB
Ilustrasi - Timbangan Keadilan dalam persidangan. ANTARA/REUTERS/Stephane Mahe/am.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: