Medan (ANTARA News) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menegaskan, abu vulkanik dari letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara tidak sampai ke Kota Medan, namun masyarakat tetap diminta waspada.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendra Suwarta di Medan, Selasa, mengatakan, abu vulkanik itu tidak akan sampai ke Medan karena jaraknya dengan Gunung Sinabung yang meletus cukup jauh.

"Kalau pun sampai ke Medan hanya berupa butiran-butiran kecil yang tidak terlalu nampak, karena sudah bercampur dengan kondensasi awan," katanya.

Dia menjelaskan, abu vulkanik tersebut lebih berpotensi menyebar ke kawasan Sibolga, Nias dan Silangit sehingga penerbangan ke kawasan tersebut sementara waktu ditutup.

"Meski pun abu vulkanik tidak menyebar di kawasan Medan, namun masyarakat harus tetap waspada dengan curah hujan yang masih cukup tinggi," jelasnya.

Curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi hingga September 2010, menurut dia, masih disebabkan adanya tekanan rendah di Laut China Selatan yang membawa angin daratan untuk wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut).

Peluang hujan itu juga terjadi di daerah pesisir pantai timur yang dipicu suhu permukaan laut yang masih hangat sehingga membentuk awan-awan konvektif di pantai barat dan timur Sumatera.

"Peluang hujan itu masih bersifat lokalan namun cukup deras yang biasa terjadi pada sore hingga malam hari," katanya.

Untuk suhu udara minimum di Medan normal dengan 25 derajat Celcius dan suhu maksimum mencapai 34 derajat Celcius.
(T.ANT-022/R014/P003)