MRT dan Transjakarta persiapkan integrasi tiket di Skybridge MRT ASEAN
31 Mei 2021 22:27 WIB
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat konferensi pers bersama media di Kawasan Area Proyek Stasiun Monas, Jakarta, Senin. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Transjakarta melalui Jak Lingko tengah mematangkan integrasi pembayaran tiket yang akan memudahkan penumpang mobilisasi di jembatan layang atau skybridge CSW bernama Cakra Selaras Wahana di Kebayoran, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jembatan layang yang menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta Koridor 13 Ciledug-Blok M untuk mendorong integrasi antarmoda.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan integrasi tersebut tidak hanya pada infrastruktur dan layanan, tetapi juga pembayaran tiket (ticketing) yang akan memudahkan penumpang kedua transportasi massal tersebut.
"Diharapkan fase pertama dari integrasi 'ticketing' itu akan terjadi bulan Agustus tahun ini. Nanti akan dalam bentuk aplikasi atau bentuk 'ticketing' sedang dalam proses persiapan," kata William dalam konferensi pers di Kawasan Area Proyek Stasiun Monas, Jakarta, Senin.
William mengatakan integrasi pembayaran tiket yang disiapkan oleh MRT Jakarta dan Transjakarta melalui Jak Lingko tersebut ditargetkan dapat terwujud pada bulan Agustus mendatang.
Jak Lingko yang merupakan perusahaan patungan dari sejumlah BUMD transportasi, seperti MRT Jakarta, LRT, Transjakarta dan PT MITJ, menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi.
Jak Lingko pun dibantu oleh mitra strategis untuk menyiapkan desain dan integrasi sistem pembayaran tiket, salah satunya di skybridge CSW.
"Konsultan yang ditugaskan bersama 4 perusahaan itu sedang bekerja menyiapkan rekomendasi 'ticketing' seperti apa, tarifnya seperti apa, kemudian akan ditawarkan dan disampaikan pada Pemerintah, nanti Pemerintah yang memutuskan," kata William.
Seperti diketahui, jembatan layang atau skybridge di Stasiun ASEAN telah dibuka untuk publik sejak 7 Mei lalu. Pengguna jasa dari arah Jalan Kiai Maja atau Jalan Hang Tuah VII dapat naik ke stasiun melalui akses lift, eskalator dan tangga yang disediakan.
Begitu juga dengan pengguna jasa yang turun di Stasiun ASEAN dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Jalan Kiai Maja dan Hang Tuah VII.
Di dalam stasiun, ujung jembatan tersebut tersambung dengan area beranda peron sehingga masyarakat dapat langsung masuk ke area berbayar melalui gerbang "tapping gate". Jembatan layang ini memiliki panjang sekitar 144 meter dan lebar 4,5 meter.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jembatan layang yang menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dan Halte Transjakarta Koridor 13 Ciledug-Blok M untuk mendorong integrasi antarmoda.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan integrasi tersebut tidak hanya pada infrastruktur dan layanan, tetapi juga pembayaran tiket (ticketing) yang akan memudahkan penumpang kedua transportasi massal tersebut.
"Diharapkan fase pertama dari integrasi 'ticketing' itu akan terjadi bulan Agustus tahun ini. Nanti akan dalam bentuk aplikasi atau bentuk 'ticketing' sedang dalam proses persiapan," kata William dalam konferensi pers di Kawasan Area Proyek Stasiun Monas, Jakarta, Senin.
William mengatakan integrasi pembayaran tiket yang disiapkan oleh MRT Jakarta dan Transjakarta melalui Jak Lingko tersebut ditargetkan dapat terwujud pada bulan Agustus mendatang.
Jak Lingko yang merupakan perusahaan patungan dari sejumlah BUMD transportasi, seperti MRT Jakarta, LRT, Transjakarta dan PT MITJ, menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi.
Jak Lingko pun dibantu oleh mitra strategis untuk menyiapkan desain dan integrasi sistem pembayaran tiket, salah satunya di skybridge CSW.
"Konsultan yang ditugaskan bersama 4 perusahaan itu sedang bekerja menyiapkan rekomendasi 'ticketing' seperti apa, tarifnya seperti apa, kemudian akan ditawarkan dan disampaikan pada Pemerintah, nanti Pemerintah yang memutuskan," kata William.
Seperti diketahui, jembatan layang atau skybridge di Stasiun ASEAN telah dibuka untuk publik sejak 7 Mei lalu. Pengguna jasa dari arah Jalan Kiai Maja atau Jalan Hang Tuah VII dapat naik ke stasiun melalui akses lift, eskalator dan tangga yang disediakan.
Begitu juga dengan pengguna jasa yang turun di Stasiun ASEAN dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Jalan Kiai Maja dan Hang Tuah VII.
Di dalam stasiun, ujung jembatan tersebut tersambung dengan area beranda peron sehingga masyarakat dapat langsung masuk ke area berbayar melalui gerbang "tapping gate". Jembatan layang ini memiliki panjang sekitar 144 meter dan lebar 4,5 meter.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: