Makassar (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan persoalan penyaluran dan jaminan pembiayaan patut menjadi perhatian para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Teten Masduki pada peresmian ekspor briket di Makassar, Senin, mengatakan banyak pemberi pembiayaan usaha baik dari perbankan ataupun koperasi simpan pinjam yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM.

"Perbankan dan koperasi simpan pinjam, bahkan terjadi over likuiditas karena peminjam sedikit," katanya.

"Butuh mekanisme penyaluran pinjaman UMKM dengan pendekatan baru, karena kalau melalui pendekatan aset, maka akan berat bagi UMKM. Ini yang harus dicari solusinya," lanjut dia.

Selain mekanisme penyaluran, kata dia, persoalan lain yakni terkait jaminan dari lembaga penjamin pembiayaan. Hal ini penting untuk menghindari faktor-faktor resiko perbankan atau koperasi dalam menyalurkan pembiayaan.

Ia menjelaskan misalnya di Jawa Tengah, Jamkrindo yang begitu aktif memberikan jaminan atau perlindungan setiap pinjaman sehingga perbankan atau koperasi simpan pinjam tidak takut memberikan bantuan simpan pinjam.

Menurut dia, jaminan produk UMKM itu sudah bisa dilihat jika produksinya ada yang menyerap. Artinya ada kepastian bisa membayar cicilan pinjaman.

Untuk mencari solusi, lanjut dia, peran dan sinergitas kementerian, pemerintah daerah ataupun Himbara tentunya begitu diperlukan.

"Briket saja diminta banyak, masa tidak diberi pinjaman. Bahan baku banyak di petani, cuma perlu diperkuat. CV ini (pengekspor briket Makassar) dapat suplai bahan baku tempurung kelapa dari paket pembiayaan koperasi di petani, modal kerjanya dari perbankan," katanya.

Baca juga: Teten Masduki lepas ekspor briket Makassar ke Jordania
Baca juga: Teten apresiasi 13 jenis produk asing diperketat masuk ke Indonesia
Baca juga: Menkop: 4 juta UMKM masuk ekosistem digital sebagai langkah adaptasi