Sri Mulyani: Tren ekonomi pulih ciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru
31 Mei 2021 14:57 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyampaikan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi pada rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan selama periode terjadinya tren pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 telah ada 2,61 juta lapangan kerja baru yang tercipta.
Sri Mulyani menyebutkan tingkat pengangguran sempat naik pada Agustus 2020 ke level 7,07 persen namun pada Februari 2021 telah turun ke level 6,26 persen.
“Penyerapan ini lebih cepat daripada penambahan jumlah pencari kerja baru yang meningkat 1,59 juta orang dalam periode yang sama,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan terciptanya lapangan kerja baru dan penurunan tingkat pengangguran merupakan beberapa indikator kesejahteraan masyarakat yang mulai menunjukkan adanya perbaikan.
Baca juga: Sri Mulyani paparkan faktor ekonomi 2022 ditargetkan tumbuh 5,8 persen
Ia mengatakan sebelumnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terhambat, khususnya pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Indikator kesejahteraan masyarakat yang mulai menunjukkan perbaikan juga terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2020 naik sebesar 0,02 poin menjadi 71,94 dari 71,92 pada 2019.
Angka Rasio Gini turut mengalami kenaikan pada 2020 menjadi 0,385 serta kesejahteraan petani dan nelayan mencatatkan pergerakan dengan pola yang sama.
Nilai Tukar Petani (NTP) yang sempat turun di bawah 100 pada periode Mei sampai Juni 2020 telah kembali menguat di atas 103 hingga April 2021.
Baca juga: Sri Mulyani: Tanpa kesehatan, sulit ciptakan ekonomi berkelanjutan
Selaras dengan NTP, indikator kesejahteraan nelayan yakni Nilai Tukar Nelayan (NTN) turut mengalami pembaikan yang mencapai 103,70 pada April 2021.
Ia berharap kesejahteraan masyarakat dapat lebih ditingkatkan pada 2021 dan 2022 melalui berbagai langkah kebijakan dalam program penanganan COVID-19.
Tak hanya itu, upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) selama ini juga telah berhasil menahan dampak negatif pandemi pada 2020 dan 2021.
Oleh sebab itu ia menegaskan momentum ini harus terus didorong agar penghasilan rumah tangga khususnya yang miskin dan rentan kembali meningkat.
“Tingkat kemiskinan diharapkan akan kembali menjadi single digit,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: BI paparkan strategi makroprudensial dongkrak pemulihan ekonomi
Sri Mulyani menyebutkan tingkat pengangguran sempat naik pada Agustus 2020 ke level 7,07 persen namun pada Februari 2021 telah turun ke level 6,26 persen.
“Penyerapan ini lebih cepat daripada penambahan jumlah pencari kerja baru yang meningkat 1,59 juta orang dalam periode yang sama,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan terciptanya lapangan kerja baru dan penurunan tingkat pengangguran merupakan beberapa indikator kesejahteraan masyarakat yang mulai menunjukkan adanya perbaikan.
Baca juga: Sri Mulyani paparkan faktor ekonomi 2022 ditargetkan tumbuh 5,8 persen
Ia mengatakan sebelumnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terhambat, khususnya pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Indikator kesejahteraan masyarakat yang mulai menunjukkan perbaikan juga terlihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2020 naik sebesar 0,02 poin menjadi 71,94 dari 71,92 pada 2019.
Angka Rasio Gini turut mengalami kenaikan pada 2020 menjadi 0,385 serta kesejahteraan petani dan nelayan mencatatkan pergerakan dengan pola yang sama.
Nilai Tukar Petani (NTP) yang sempat turun di bawah 100 pada periode Mei sampai Juni 2020 telah kembali menguat di atas 103 hingga April 2021.
Baca juga: Sri Mulyani: Tanpa kesehatan, sulit ciptakan ekonomi berkelanjutan
Selaras dengan NTP, indikator kesejahteraan nelayan yakni Nilai Tukar Nelayan (NTN) turut mengalami pembaikan yang mencapai 103,70 pada April 2021.
Ia berharap kesejahteraan masyarakat dapat lebih ditingkatkan pada 2021 dan 2022 melalui berbagai langkah kebijakan dalam program penanganan COVID-19.
Tak hanya itu, upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) selama ini juga telah berhasil menahan dampak negatif pandemi pada 2020 dan 2021.
Oleh sebab itu ia menegaskan momentum ini harus terus didorong agar penghasilan rumah tangga khususnya yang miskin dan rentan kembali meningkat.
“Tingkat kemiskinan diharapkan akan kembali menjadi single digit,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: BI paparkan strategi makroprudensial dongkrak pemulihan ekonomi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: