Kabanjahe (ANTARA News) - Penyakit infeksi saluran pernapasan akut mulai menjangkiti sebagian warga Tanah Karo yang mengungsi pascameletusnya Gunung Sinabung, Minggu (29/8) dini hari.
Hariati Sebayang (38), seorang warga pengungsi yang ditemui di salah satu posko pengungsian di Jambur Taras, Berastagi, Senin, mengatakan, ia beserta dua anggora keluarganya sudah mulai mengalami batuk dan sesak nafas.
Batuk dan sesak nafas mulai mereka rasakan sejak Minggu malam, beberapa jam setelah kejadian meletusnya gunung tertinggi di Sumatera itu, yang bukan hanya mengeluarkan lava pijar tapi juga debu vulkanik yang cukup tebal.
Hariati dan keluarga agak terlambat mengungsi, karena awalnya mengira letusan Sinabung tidak akan berdampak serius. Mereka akhirnya juga mengungsi menyusul asap dan debu yang semakin tebal.
"Tapi saya dan dua anak saya sudah mendapat mengobatan dari posko kesehatan yang disediakan pemerintah di Jambur ini. Mudah-mudahan tidak terlalu parah," katanya.
Hal yang sama juga dirasakan Dirson Sinulingga (45), warga Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo yang ditemui di lokasi pengungsian Jambur Lige, Kabanjahe.
Ia justru mengaku sudah mulai merasakan sesak nafas sejak Sabtu (28/8) atau sehari sebelum Gunung Sibanung menunjukkan aktivitas vulkanologi dengan mengeluarkan debu tebal.
"Debunya memang cukup tebal. Meski sudah pake masker mungkin ada juga debunya yang terhisap," katanya.
Maria Tarigan (28), salah seorang tim medis dari Dinkes Tanah Karo mengakui memang sudah ada beberapa warga yang mengeluhkan sesak nafas dan batu-batuk akibat terhisap debu yang disemburkan Gunung Sinabung.
Meski demikian, lanjutnya, tim medis sudah memberikan layanan yang cukup prima kepada mereka dengan memberikan obat untuk mengantisipasi penyakit tersebut.
"Kita tetap siaga melayani kesehatan pengungsi dalam beberapa hari ini sampai kondisi kembali aman," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mengeluarkan perintah pengosongan 13 desa di sekitar kaki Gunung Sinabung.
Perintah tersebut sengaja dikeluarkan demi menghindari dampak berbahaya bagi masyarakat sekitar gunung dari gangguan pernafasan, mengingat hujan debu vulkanik masih terus menyebar di sekitarnya.
Ke-13 desa berada di wilayah tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Namo Trans, Payung dan Tiga Ndreket, berada pada posisi terlarang atau sekitar radius enam kilometer dari kaki gunung.
(T.KR-JRD/R014/P003)
Pengungsi Sinabung Mulai Terjangkit ISPA
30 Agustus 2010 16:48 WIB
Sejumlah warga membawa hewan ternak, saat akan mengungsi ke daerah yang lebih aman, menyusul peristiwa semburan lava pijar yang dimuntahkan gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumut, Minggu (29/8). (ANTARA/Irsan Mulyadi)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: