Purwakarta, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat bersama Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) meluncurkan Pasar Dombret (Pasar Domba Murah Berinternet), untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak menjelang Idul Adha 1442 Hijriah.

Bupati Purrwakarta, Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Ahad mengatakan, kehadiran Pasar Dombret ini bisa menjadi pasar yang diharapkan di daerah itu, apalagi sekarang ini masih dalam situasi pandemi COVID-19.

Meski berbasis internet, kata dia, penjualan hewan ternak melalui Pasar Dombret bisa dilakukan melalui daring (online) dan luring (offline).

Bupati menyatakan bahwa sejak tahun 2016-2017 Purwakarta mengalami surplus sebanyak 7 juta ekor domba populasinya.

Ia mengatakan, surplus domba di Purwakarta terjadi lantaran program bupati sebelumnya Dedi Mulyadi yang meminta anak-anak sekolah memelihara domba dari bantuan pemerintah. Hasil dari pengembangbiakan domba itu berimplikasi pada nilai di rapor anak-anak sekolah itu.

"Hari ini populasi domba bagus sekitar 5,9 juta dan bukan dari industri melainkan kultur alias beternak," kata Anne Ratna Mustika.

Sementara itu penggagas Pasar Dombret, Robi Nurhadi menjelaskan pasar ini menjadi titik harapan bagi semua, utamanya warga sekitar untuk memulai langkah lebih baik di tengah situasi pandemi yang tidak memungkinkan bagi penjual menjualkan ternaknya di pinggir jalan.

Harga-harga hewan ternak yang dijual di Pasar Dombret ini bervariasi mulai harga Rp2 juta hingga puluhan juta.

Sementara, Ketua Dekopin, Nurdin Halid menyatakan awalnya menyangka kalau istilah dombret adalah goyangan, tetapi ternyata singkatan dari domba murah berinternet. Dia mengaku merasa tertarik adanya Pasar Dombret lantaran bernilai koperasi.

"Saya melihat pasar ini miliki prinsip sistem koperasi yang di dalamnya ada kejujuran, keterbukaan, sportivitas, dan menemukan antara penjual dan pembeli secara online karena kondisi masih pandemi. Jadi, ide pasar ini sangat tepat," katanya.

Baca juga: Pemkab Purwakarta pastikan hewan ternak bebas antraks

Baca juga: Pemkab Purwakarta siapkan 30 hektare untuk pengembangan bawang merah

Baca juga: Ratusan pelajar Purwakarta telah memiliki hewan ternak program Budak Angon


Baca juga: Industri gerabah Purwakarta bakal semakin dikembangkan