Jakarta (ANTARA) - Agassi Goantara mengaku siap menularkan pengalamannya mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta di final IBL kepada rekan-rekannya di Pelita Jaya Bakrie Jakarta.

Dua tahun lalu, Agassi yang masih berseragam Stapac Jakarta mampu mengalahkan Satria Muda dua gim langsung di partai final untuk menjuarai IBL 2019.

Kini, Agassi akan kembali menghadapi Satria Muda dengan teman-teman barunya di Pelita Jaya dalam rangkaian final yang dijadwalkan mulai bergulir pada Kamis (3/6).

Pelita Jaya mencapai final berbekal menang 2-0 atas Louvre Dewa United Surabaya dalam seri semifinal Divisi Merah seusai membukukan kemenangan 91-67 dalam gim kedua di Mahaka Square Arena, Jakarta, Minggu.

Baca juga: Pelita Jaya melenggang ke final IBL 2021, lewati Louvre

"Satria Muda tim yang solid, tapi pengalaman 2019 mungkin bisa jadi masukan buat teman-teman Pelita Jaya," kata Agassi dalam jumpa pers virtual selepas gim kedua.

"Yang pasti kan mereka punya postur badan yang tinggi, kami harus berjibaku lebih memenangkan rebound. Tapi pertahanan secara keseluruhan harus diperketat," ujarnya menambahkan.

Agassi menyoroti keberadaan Arki Dikania Wisnu dan Hardianus Lakudu di kubu Satria Muda sebagai dua pemain yang patut diwaspadai.

Baca juga: Pelajaran berharga dari Louvre untuk Pelita Jaya

Agassi sendiri sempat berbagi lapangan dengan Arki dan Hardianus kala memperkuat tim nasional bola basket putra di ajang Kualifikasi Piala FIBA Asia.

"Di sana ada Arki dan Hardianus yang sarat pengalaman. Jadi jelas kami harus lebih mewaspadai koordinasi pertahanan," katanya.

Final IBL tetap akan dilangsungkan di Mahaka Square dengan gim pertama dijadwalkan pada Kamis (3/6) dan gim kedua sehari berselang.

Jika kedudukan imbang, maka gim ketiga bakal dimainkan pada Minggu (6/6).

Baca juga: Songsong final IBL, Arki tidak mau fokus tersita pikirkan Pelita Jaya
Baca juga: Satria Muda singkirkan West Bandits menuju final IBL 2021
Baca juga: Louvre Surabaya dulang pengalaman di antara kesulitan musim IBL 2021